Ahad 21 Apr 2019 22:22 WIB

Taman di UEA Tampilkan Tanaman yang Disebut dalam Alquran

Taman ini juga dimaksudkan sebagai destinasi wisata.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa
(Ilustrasi) Taman islami di Uni Emirat Arab
Foto: tangkapan layar Emirat News Agency
(Ilustrasi) Taman islami di Uni Emirat Arab

REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH -- Taman yang dihiasi berbagai pepohonan dan tanaman tentunya sudah biasa. Namun, berbeda halnya dengan taman di Uni Emirat Arab (UEA). Taman botani yang terdapat di Sharjah Desert Park ini menampilkan sejumlah tanaman yang disebutkan dalam Alquran dan Sunnah.

Area tersebut didaulat sebagai taman islami pertama di dunia ini. Taman tersebut diresmikan Otoritas Lingkungan dan Kawasan Lindung (EPAA) UEA lima tahun yang lalu. Saat itu, Sharjah dinobatkan sebagai Ibu Kota Kebudayaan Islam pada 2014.

Baca Juga

Taman islami ini juga berperan penting dalam sektor pariwisata Sharjah. Siswa sekolah juga mengunjungi taman ini untuk belajar tentang tanaman, terutama yang disebutkan dalam Alquran dan Sunnah.

Anggota Dewan Tertinggi dan Penguasa Sharjah, H.H. Dr. Sheikh Sultan bin Muhammad Al Qasimi, memutuskan untuk membuat taman botani Islami bekerja sama dengan UNESCO pada 2006. Sheikh Sultan menekankan pentingnya menghubungkan agama dan sains.

 

Karena itu, visi membentuk Taman Botani Islam ini ialah untuk meningkatkan kesadaran tentang pembangunan berkelanjutan, lingkungan dan pentingnya melestarikan budaya Islam. Ketua EPAA, Hana Saif Al Suwaidi, mengatakan taman botani islami memberikan pengunjung kesempatan untuk melihat tanaman yang disebutkan dalam Alquran dan sunnah.

"Pohon-pohon, semak-semak, dan jamu disajikan dengan cara yang inovatif dengan nama ilmiah mereka dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris dan daftar khasiat obat-obatan serta manfaat kesehatan dan gizinya," kata Al Suwaidi, dilansir dari Emirates News Agency, Ahad (21/4).

Ia melanjutkan, taman ini meliputi sebuah kamar bayi, restoran, ruang kelas dan perpustakaan. Menurutnya, taman ini menerima semakin banyak pengunjung. Sejak dibuka pada 2014, sekitar setengah juta orang telah mengunjungi taman ini.

Taman botani islami ini menampilkan 50 tanaman yang disebutkan dalam Alquran, termasuk tamarisk, duri Kristus, pohon palem, Punica granatum (delima), anggur, buah ara, zaitun, kemangi, kayu putih, jahe, Acacia tortilis, Buxus dioica, Salvadora persica dan Lawsonia inermis. Di taman ini, juga ada 42 tanaman yang disebutkan dalam Sunnah, termasuk Nigella sativa (jintan hitam), kunyit, lidah buaya dan mustar.

Hanya ada dua tanaman yang disebutkan dalam Al-quran yang tidak ada di taman ini, yakni Al Zaqqum (pohon yang tumbuh di Neraka, dan Al Gharqad (Nitraria) yaitu 'pohon orang Yahudi', yang hanya tumbuh di Palestina.

Tidak hanya itu, Islamic Botanical Garden juga menawarkan pengunjung kesempatan untuk melihat pohon gaharu langka, yang memiliki bahan aromatik terbaik diekstraksi, dan pohon eucalyptus.

Di samping itu, ada layar pintar yang memberikan informasi tentang nama, manfaat, dan kegunaan. Al Suwaidi mengatakan, dibentuknya taman ini bertujuan mendorong refleksi dan menekankan pentingnya hubungan antara Islam dan pelestarian lingkungan. Di samping, untuk memperkenalkan pada non-Muslim terkait perspektif Islam tentang makhluk hidup dan memberikan informasi tentang manfaat terapeutik dan nutrisi makanan.

Ia melanjutkan, taman ini juga dilengkapi dengan ruang kelas dan perpustakaan untuk pengunjung dari segala usia. Adapula buku-buku dan referensi tentang tanaman yang disebutkan dalam Alquran dan Sunnah dan tentang pengobatan kenabian (thibbun nabawi).

Al Suwaidi menjelaskan, diperlukan para pakar botani selama tiga tahun untuk mengumpulkan tanaman bekerja sama dengan UNESCO. Tim penelitian ilmiah membeli tanaman musiman seperti Euphorbia pithyusa dan Senna alexandrina dari daerah terdekat, dan tanaman lain diperoleh sebagai tanaman atau biji dari negara tempat mereka tumbuh.

"Kami menggunakan teknologi modern untuk mengatasi tantangan terbesar dan menciptakan lingkungan yang cocok untuk semua tanaman," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement