Kamis 18 Apr 2019 15:45 WIB

Warga AS Percaya Muslim Hadapi Lebih Banyak Diskriminasi

Presiden Donald Trump mengunggah twit menyerang anggota kongres Muslim AS.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Remaja Muslim di Amerika Serikat (Ilustrasi)
Foto: Wall Street Journal
Remaja Muslim di Amerika Serikat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Delapan dari 10 warga Amerika meyakini Muslim menghadapi lebih banyak diskriminasi daripada kelompok lain di Amerika Serikat (AS). Hal ini didapatkan berdasarkan jajak pendapat Pew Research Center. Survei dilakukan antara 20 dan 25 Maret 2019 terhadap 1.503 orang dewasa.

Dilansir di Anadolu Agency, Kamis (18/4), 82 persen responden mengatakan Muslim menghadapi diskriminasi. Sebanyak 80 persen responden mengatakan orang kulit hitam menghadapi beberapa diskriminasi.

Baca Juga

Pew merilis angka pada Senin kemarin setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan cicitan di akun Twitter-nya, yang isinya yakni video yang menyerang anggota kongres Muslim Ilhan Omar dari Minnesota. Video itu adalah pidato yang disampaikan oleh Omar saat membahas Muslim Amerika yang dianggap sebagai warga negara kelas dua usai tragedi 11 September 2001.

Omar adalah salah satu Muslimah pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, bersama dengan Rashida Tlaib dari Michigan. Ia telah menghadapi banyak serangan sejak ia mulai menjabat tahun ini.

Anggota kongres Muslim itu mengatakan dia telah menghadapi lebih banyak ancaman kematian sejak Presiden Trump mengunggah twit tersebut yang memicu kritik  Trump memaafkan serangan berbahaya terhadap pejabat terpilih negara. Sebanyak 92 persen dari Demokrat mengatakan ada diskriminasi terhadap Muslim di Amerika.

photo
Anggota Kongres AS yang mewakili Minnesota, Ilhan Omar di Capitol Hill, Washington, 6 Maret 2019.

Sebanyak 75 persen mengatakan ada banyak diskriminasi berdasarkan jajak pendapat tersebut. Sementara responden dari kalangan Republik kurang lebih mengatakan hal yang sama, yakni 69 persen setuju.

Sementara itu, persentase orang yang berpikir orang Yahudi menghadapi banyak diskriminasi naik hampir dua kali lipat sejak 2016, yakni dari 13 persen menjadi 24 persen. Sebanyak 64 persen mengatakan ada beberapa diskriminasi terhadap kelompok.

Ras memainkan faktor yang besar dalam memprediksi seberapa banyak diskriminasi yang dipikirkan responden terjadi. Sebanyak 73 persen responden kulit hitam mengatakan ada banyak diskriminasi terhadap orang kulit hitam dan 63 persen orang Hispanik mengatakan hal yang sama tentang diskriminasi terhadap orang Hispanik.

Namun, di antara orang kulit putih, keberpihakan adalah faktor terbesar dalam memutuskan bagaimana mereka menjawab. Di antara responden Demokrat berkulit putih dan Demokrat, sekitar dua pertiga mengatakan ada diskriminasi terhadap kulit hitam, sementara hanya 16 persen responden kulit putih dari Partai Republik dan yang condong pada Republik mengatakan hal yang sama

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement