Kamis 18 Apr 2019 12:12 WIB

Jejak Islam di Tonga

Islam pertama kali masuk ke Tonga pada 1983.

Muslim Tonga.
Foto: matangitonga.to
Muslim Tonga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Islam pertama kali masuk ke Tonga pada 1983, ketika Fayaz Manu, istrinya, dan enam anaknya menjadi mualaf. Fayaz Manu memainkan peran penting dari tersiarnya Islam di Tonga.

Setelah dia masuk Islam, Fayaz Manu membangun Liga Muslim Tonga dan menjadi presiden pertamanya. Untuk beberapa tahun, aktivitas keislaman dan ibadah dilakukan di ruang khusus yang disediakan oleh Raja Tonga. 

Baca Juga

Lalu pada 2004, Shekh Imam Abdul Fader membangun Islamic Centre di Pulau ‘Anana. Tanah tersebut diwakafkan oleh Presiden Komunitas Muslim Tonga dengan bantuan Muslim lokal. Shekh Imam Abdul Fader adalah pemimpin spiritual Islam di Tonga. Dia hidup pada 1980- an dan menikah dengan seorang penduduk Tonga yang telah masuk Islam. Dia memiliki tujuh anak. Setelah itu, mereka bekerja dan hidup di Selandia Baru dan Australia hingga 2004. 

Setelah kembali ke Tonga, dia membangun Islamic Centre tersebut. Bangunan itu terdiri atas tempat shalat berjamaah dan sebuah sekolah. Di sana, Syekh Imam mengajar anak-anak dengan pengetahuan dasar tentang Islam. Pada 2008, Liga Muslim Tonga berganti nama menjadi Relasi Muslim Tonga dengan presiden pertamanya Mohammed Abdul Razak. 

Komunitas ini bertujuan meningkatkan pengetahuan Islam di antara Muslim Tonga. Mereka menyediakan kelas Islam dan Alquran untuk Muslim di kepulauan tersebut, baik bagi orang dewasa maupun anakanak. Pada 2010, berdiri masjid pertama di Tonga yang dibangun atas bantuan dana asing. Masjid baru tersebut diberi nama Masjid Khadijah dan berlokasi di ibu kota kepulauan Nuku’alofa. 

Setelah tidak ada jalan untuk mendapatkan pendidikan Islam di Tonga, Fayaz Manu mengirim anaknya, Ilyas Manu, untuk belajar Islam di Kampus Muslim Suva dan Madrasah di Masjid Toorak, Fiji. Pendidikannya didukung oleh Liga Muslim Fiji. Setelah itu, dia masuk Universitas Masyarakat Islam di Libia. Di sana dia mendapatkan gelar sarjana Arab dan Studi Islam pada 1992.

Setahun setelahnya, pada 1993, Ilyas ditunjuk sebagai imam di Komunitas Muslim Tonga. Pada 1996, dia menghadiri kursus imam di Lembaga Dakwah Islam Regional Asia Tenggara dan Pasifik (RISEAP) bersama dengan tiga orang Muslim dari Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Vanuatu. Dia mendapatkan gaji bulanan dari Liga Muslim Dunia yang berkantor di Melbourne, Australia.

Sejak ditunjuk menjadi imam bagi Muslim Tonga, Imam ilyas mengadakan kelas Alquran setiap hari, mengimami shalat, dan memberikan khotbah saat shalat Jumat. Dia juga mengadakan diskusi dengan orang-orang non-Muslim dan secara teratur mengunjungi rumah-rumah mereka sebagai bagian dari aktivitas dakwahnya.

Pada 14 Februari 2011, Imam Ilyas mengunjungi RISEAP untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan organisasi tersebut. Dalam pertemuan besar RISEAP yang digelar di Kuala Lumpur, dia menyatakan, Muslim di Tonga masih membutuhkan bantuan dari segi pendidikan dan dakwah Islam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement