Senin 25 Mar 2019 16:39 WIB

Remaja Muslim Selandia Baru Beradaptasi dengan Baik

Dukungan keluarga dan lingkungan mempermudah remaja muslim beradaptasi,

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Umat Muslim berdoa di taman di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Senin (18/3).
Foto: AP Photo/Vincent Yu
Umat Muslim berdoa di taman di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Senin (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat ini, sudah terdapat sejumlah masjid di pusat-pusat kota Selandia Baru dan dua sekolah Islam, yaitu al-Madinah and Zayed College. Berdasarkan sensus 2006, jumlah warga Muslim di Selandia Baru meningkat menjadi 36 ribu lebih, yang sebagian besar tinggal di Auckland.

Studi Universitas Victoria mengungkapkan bahwa para remaja Muslim dapat beradaptasi secara baik dengan budaya. Penelitian itu melibatkan 180 remaja Muslim. Akademisi lainnya, Profesor Colleen Ward, mengatakan, pemuda Muslim menunjukkan aktivitas dan inovasi yang lebih positif pada semua indikator daripada penduduk asli Selandia Baru seperti Maori dan Pakeha.

Baca Juga

"Kombinasi dukungan keluarga yang kuat, agama, dan suasana Selandia Baru yang relatif toleran membantu anak-anak Muslim berusia 13 hingga 19 tahun tetap sehat," kata Ward.

Meskipun siswa Muslim mengidentifikasi diri sebagai warga Selandia Baru dan ke lompok etnis tempat mereka berasal, indentitas yang mereka tunjukkan adalah menjadi seorang Muslim. Jumlah umat Islam Selandia Baru hingga kini antara 30 ribu dan 40 ribu serta terus meningkat pesat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement