Jumat 09 Nov 2018 10:53 WIB

Empat Tantangan Pelajar Muslim di Sekolah Negeri AS

Para pelajar harus menghadapi berbagai kendala dan dilema sebagai Muslim.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Nashih Nashrullah
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia
Foto: world bulletin
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, Mahasin Shamsid-Deen adalah seorang penulis terkenal. Mulai dari menulis artikel ilmiah untuk jurnal kuliah, surat kabar bisnis, hingga menyusun manual teknis. 

Karya-karyanya banyak yang telah diterbitkan, dibaca, dipentaskan, atau dimainkan dalam drama di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Timur Tengah. Bahkan salah satu karyanya yang berjudul One God telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Spanyol, dan Melayu. 

Selain menjadi penulis, perempuan ini juga berprofesi sebagai seorang guru, ia mengamati banyak siswa dari beberapa kelompok umur dan menggunakan hasilnya sebagai dasar untuk argumennya dalam memaparkan tantangan para pelajar Muslim di sekolah negeri AS.

Pengalaman menjadi siswa Muslim dalam sistem sekolah negeri Amerika Serikat (AS) adalah hal yang unik dan menjadi tantangan pribadi bagi setiap individu. Hal ini adalah bagian alami dari membangun karakter.

“Jadi, saya meminta sekelompok kecil pelajar Muslim untuk berbagi perasaan dan perjuangan mereka bersekolah di sekolah negeri,” katanya seperti dikutip dari aboutislam.net, Kamis (8/11).

Terdapat empat tantangan utama yang muncul, yaitu menu makan siang di sekolah, hari libur Muslim dan non-Muslim, serta penerimaan (acceptance) identitas Muslim yang menyangkut nama serta penampilan.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement