Selasa 06 Nov 2018 12:33 WIB

Lebih dari 100 Jamaah Umrah India Terlantar di Madinah

Operator tur umrah tidak menyediakan akomodasi dan makanan yang layak bagi jamaah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah umrah asal India sesampainya di tanah suci.
Foto: sauidgazette.com
Jamaah umrah asal India sesampainya di tanah suci.

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Lebih dari 100 jamaah umrah dari daerah Marathawada, India terjebak di Madinah. Menurut jadwal, jamaah umrah tersebut kembali ke Tanah Air dari Jeddah pada Ahad (4/11). Peristiwa itu diduga karena salah komunikasi antara dua operator swasta yang menyebabkan pembatalan tiket.

Dilansir di Mumbai Mirror pada Senin (5/11), sebanyak 102 jamaah umrah dari Solapur, Latur, Beed, wilayah Osamanabad melakukan perjalanan ke Makkah dan Madinah dari Mumbai pada bulan lalu. Mereka sudah mengantongi tiket pulang ke Mumbai menggunakan maskapai penerbangan Oman Air dengan rute Jeddah-Muscat-Mumbai. Namun, jamaah umrah tersebut terjebak di sebuah hotel di Madinah, tanpa pengaturan yang tepat.

Salah satu jamaah, Shaikh Qayyum menyalahkan operator tur Aseel Tours and Travels atas kekacauan itu. Dia mengatakan Aseel Tours and Travel mengambil 45 ribu rupee (sekitar Rp 9 juta) dari 50 ribu rupee (sekitar 10 juta) milik masing-masing jamaah untuk pengaturan ibadah yang kacau.

Qayyum mengatakan, operator tersebut tidak menyediakan akomodasi atau makanan yang layak bagi jamaah. Padahal, jamaah didominasi orang tua. Dia sempat khawatir kehabisan uang selama di Tanah Suci. Sebab, semua pengeluaran menggunakan uang pribadi masing-masing jamaah.

Qayyum menceritakan, operator tur mengatakan kepada jamaah, mereka melakukan perjalanan dengan penerbangan langsung Mumbai-Jeddah. Namun, pada 19 Oktober jamaah diangkut menggunakan maskapai penerbangan Ethiopian ke Addis Ababadi, transit 10 jam, baru menuju Jeddah.

Dia dan jamaah lainnya tinggal di Makkah selama tujuh hari, di hotel Tamim Hijaz. Kemudian, jamaah tiba di Madinah enam hari lalu. Mereka dijadwalkan kembali pada Ahad menggunakan Oman Air.

Namun, saat jamaah menghubungi Oman Air, perusahaan itu mengatakan tidak memiliki pemesanan untuk memulangkan jamaah umrah. Padahal, visa jamaah akan berakhir pada 8 November. “Kami benar-benar khawatir bagaimana kami akan keluar dari sini, (Tanah Suci)” kata Qayyum.

Dia mengatakan jamaah telah mengajukan pengaduan ke konsulat India di Oman. Namun, belum ada informasi lanjutan dari Konsulat India di Oman. Di berharap Konsulat bisa memberi jalan keluar atas masalah itu. Sebab, Aseel Tours dan Travels tidak menanggapi komunikasi dari jamaah umrah.

Salah satu direktur Aseel Tours and Travels Mir Irshad Ali menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang menimpa jamaah umrah. Dia segera mengirim petugas untuk mengatasi persoalan itu. “Karena sengketa pembayaran, agen kami tidak mengonfirmasi tiket kembali untuk 4 November, (akhirnya) menciptakan masalah ini,” ujar dia.

Ali mengaku sudah mengurus masalah itu dan menjadwalkan penerbangan pada 6 dan 7 November. Dia juga mengatakan, perusahaan sudah meminta hotel memperpanjang masa tinggal jamaah umrah tersebut. Terkait masalah makanan, Ali mengatakan jamaah India tidak terbiasa dengan makanan di daerah Makkah-Madinah. Karena itu, operator tur harus membuat pengaturan terpisah untuk makanan jamaah. “Kami secara rutin melakukan pengaturan ini, tetapi saya tidak tahu apa yang salah kali ini,” kata Ali.

Terkait pengeluaran konsumsi, Ali memastikan perusahaan akan mengganti seluruh pengeluaran jamaah ketika sampai di Mumbai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement