Selasa 25 Sep 2018 16:47 WIB

Musim Haji Tingkatkan Permintaan Hotel Timur Tengah

Industri hotel Timteng di bawah tekanan karena harga minyak yang rendah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji kloter 67 asal Semarang menunggu bus di depan Hotel Al Lulua, Sektor 5, Syisyah, Makkah yang akan membawa mereka ke Arafah, Rabu pagi (30/8).
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Jamaah haji kloter 67 asal Semarang menunggu bus di depan Hotel Al Lulua, Sektor 5, Syisyah, Makkah yang akan membawa mereka ke Arafah, Rabu pagi (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Permintaan kamar hotel di seluruh Timur Tengah melonjak selama musim haji pada bulan lalu. Kondisi itu melegakan industri perhotelan yang selama ini bersaing menggaet pelanggan.

Dilansir di Arab News pada Selasa (25/9), berdasarkan data Smith Travel Research (STR), tingkat hunian di Timur Tengah melonjak menjadi 63,4 persen dari 62,1 persen. Rata-rata tarif kamar harian meningkat 12,2 persen mendekati 170 dolar Amerika Serikat (AS) per malam. Sementara pendapatan per kamar yang tersedia (RevPar), meningkat 14,5 persen menjadi 107,50 dolar AS.

Industri hotel di kawasan Timur Tengah sedang berada di bawah tekanan karena dampak harga minyak yang rendah dan risiko geopolitik. Akhirnya, terjadi kemerosotan pendapatan dan hunian kamar karena permintaan lebih kecil dari ketersediaan.

“Memang benar dalam arti yang lebih luas kami melihat pelunakan tingkat RevPar di seluruh sektor perhotelan sebagian besar kota-kota besar di negara GCC (Dewan Kerja Sama Teluk),” kata perwakilan perusahaan konsultan properti Knight Frank, Ali Manzoor.

Analis tersebut menduga lonjakan tingkat hunian pada Agustus disebabkan perbedaan antara kalender Gregorian dan Hijriah. Tahun ini, periode ibadah haji berlangsung pada Agustus.

Melihat data dari tahun ke tahun, Uni Emirat Arab (UEA) mempertahankan tingkat hunian tertinggi di wilayah Teluk pada 72,2 persen. Kendati, ada penurunan 0,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tingkat hunian Arab Saudi mencapai 58,1 persen berdasarkan year-to-date, naik 0,2 persen pada tahun lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement