Senin 13 Jan 2020 17:16 WIB

Jutaan Muslim Bangladesh Berdoa di Akheri Munajat

Di Akheri Munajat, umat Bangladesh untuk kesejahteraan Muslim.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Jutaan Muslim Bangladesh Berdoa di Akheri Munajat.
Foto: Monirul Alam/EPA EFE
Jutaan Muslim Bangladesh Berdoa di Akheri Munajat.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Fase pertama dari Biswa Ijtema berakhir di tepi sungai Turag di Tongi Gazipur dan ditutup dengan Akheri Munajat (doa terakhir). Berkumpulnya jamaah Muslim terbesar kedua setelah haji di Dhaka, Bangladesh itu ditujukan mencari kesejahteraan spiritual dan umat Muslim.

Imam Masjid Kakrail Maulana Zubair Hassan selaku pemimpin tabligh jamaat memimpin proses Akheri Munajat fase pertama, Ahad lalu (12/1). Acara dimulai pada pukul 11.06 waktu setempat dan berlangsung selama 40 menit. Penceramah menyampaikan materi mengenai pentingnya Islam berdasarkan Alquran dan hadits.

Baca Juga

Berdasarkan laporan, jutaan umat Muslim dari berbagai negara juga dilaporkan mengikuti acara tersebut. Bahkan, karena penuhnya jamaah, lokasi yang seharusnya berpusat di Tongi Gazipur melebar ke daerah sekitarnya. Banyak umat bergabung dengan munajat tersebut dari atap kendaraan, kapal, dan atap gedung sekitarnya.

Tak hanya masyarakat, Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina juga bergabung dengan pelaksanaan doa terakhir di Bishwa Ijtema ke-55 itu. Dia ditemani adik perempuannya Sheikh Rehana. Menteri Agama Bangladesh juga mengambil bagian dalam acara tersebut.

Namun, karena penuhnya jamaah di lokasi, pembatasan transportasi di lokasi sekitar diberlakukan hingga pukul 16.00 waktu setempat. Menanggapi acara tersebut, kepolisian setempat juga mengatakan telah mengambil langkah berlapis untuk menjamin keberlangsungan acara itu. Polisi juga menyebar intel.

“Setidaknya 400 CCTV, 25 menara jaga dan 11 pos pemeriksaan dikerahkan untuk memantau daerah itu,” ujar keterangan kepolisian seperti dilansir The Daily Star, Senin (13/1).

Selesainya fase pertama dari Bishwa Ijtema itu akan dilanjutkan dengan fase kedua pada 17 hingga 19 Januari mendatang, yang sekaligus menjadi penutup di tahun ini.

Tabligh Jamaat telah menyelenggarakan acara ini di tepi sungai Turag sejak 1967 dan dilakukan setiap tahun. Namun, karena kepadatan berlebih yang kerap terjadi, pada 2011 panitia membaginya menjadi dua fase untuk memastikan manajemen dan keamanan yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement