Senin 25 Apr 2022 01:55 WIB

Alquran Menjelaskan Hujan Secara Gamblang dan Detail

Alquran menjelaskan hujan begitu detail

Hujan dalam Islam dan Alquran
Hujan dalam Islam dan Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan yang terdapat di atmosfer. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi dapat berjalan terus-menerus. Siklus ini tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi.

Ilmuwan melalui presentasi sainsnya bukanlah yang pertama kali menjelaskan bagaimana teori terjadinya hujan. Sejak 14 abad yang lalu, kala penduduk bumi belum memahami apa itu hujan, Alquran sudah menjelaskan teori terjadinya hujan dengan sangat detail.

Baca Juga

Allah SWT berfirman, “Dialah yang mengirimkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan). Sehingga, jika angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu.” (QS al-A'raf [7]: 57).

Pada 1686, Edmund Halley mengemukakan teori tentang angin sebagai unsur penting terbentuknya hujan. Ia mengemukakan istilah angin monsun yang terjadi akibat adanya perbedaan panas antara daratan dan lautan sebagai hasil dari zenithal march matahari (Chang, 1984). Kata monsun ini digunakan hanya untuk sistem angin (Neuwolt, 1977).

Ilmuwan pun akhirnya bisa menguraikan dengan lebih perinci tentang proses terjadinya hujan. Dimulai dari gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus, dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit.

Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfer. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut “perangkap air.”

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement