Kamis 14 Feb 2019 17:24 WIB

Tahun ini Muslim Uni Emirat Arab akan Berpuasa 13 Jam

Ini adalah pertama kali sejak empat tahun terakhir durasi puasa 13 jam dari 15 jam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Gedung-gedung bertingkat di jantung kota Dubai, ilustrasi
Gedung-gedung bertingkat di jantung kota Dubai, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Meski Ramadhan masih beberapa bulan lagi, namun kehadiran bulan ini tetap saja memberikan daya tarik tersendiri. Termasuk soal kondisi cuaca selama bulan puasa itu. Setiap negara menjalani puasa dengan durasi waktu yang berbeda dalam sehari. 

Ramadhan tahun ini akan berbeda bagi penduduk Muslim di Uni Emirat Arab (UEA). Pasalnya, untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, penduduk UEA akan menjalani puasa dengan durasi waktu kurang dari 15 jam sehari. 

Hal itu diungkapkan oleh anggota Uni Arab untuk Ruang Angkasa dan Ilmu Astronomi (AUAS), Ibrahim Al Jarwan, seperti dilaporkan media UEA Emarat Al Youm. 

Sesuai dengan prediksi dari Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal dari Pemerintah Dubai, 6 Mei mendatang akan menjadi awal dimulainya Ramadhan di UEA. 

 

Dilansir dari Khaleej Times, Kamis (14/2), bulan sabit pertanda awal Ramadhan akan muncul sekitar pukul 2.46 pada 5 Mei waktu setempat di UEA. Bulan sabit akan terlihat karena akan muncul 30 menit setelah matahari terbenam.   

Sementara itu, jam-jam siang akan bervariasi antara 13 jam dan 10 menit hingga 13 jam dan 40 menit sepanjang bulan Ramadhan. Suhu saat Ramadhan tahun ini di UEA diperkirakan berkisar antara 23 hingga 41 derajat, dengan tingkat kelembaban rata-rata antara 22-75 persen.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement