Kamis 24 Jan 2019 21:46 WIB

Foto-Foto Langka Hadirnya Islam di Australia akan Dipamerkan

Kehadiran Islam di negeri kanguru ini tak lepas dari kiprah nelayan Muslim Makassar.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Australia (ilustrasi)
Bendera Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA — Australia menyiapkan pameran foto perjalanan sejarah Islam di negara tersebut. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Komisi Tinggi Australia dan Museum Islam Australia. 

Dilansir di laman The Scoop pada Kamis (24/1), pameran sejaran Islam yang digelar di Mabohai Shopping Complex tersebut terbuka untuk umum gratis. 

Panitia mengambil tema pertunjukan berjudul Boundless Plains: The Australian Muslim Connection siap menggelar pameran pada 28 Januari hingga 3 Februari.

Saat ini, lebih dari 600 ribu Muslim menjadikan Australia sebagai rumahnya. Muslim Australia membentuk bagian penting dari tatanan sosial negara multicultural tersebut.

Islam menjadi salah satu agama yang paling cepat berkembang di negara tersebut. Karena itu, serangkaian foto perjalanan Islam, digadang-gadang akan memikat penonton.

Pameran itu akan bercerita ihwal bagaimana Islam pertama kali datang melalui pantai-pantai di Land Down Under. Merentang kembali ke awal 1700-an, ketika nelayan Muslim dari Makassar, Indonesia melakukan kunjungan tahunan ke negara itu.

Kunjungan mereka direkam melalui karya seni cadas yang masih tersimpan hingga saat ini. 

Perjalanan paling menonjol adalah kunjungan ke pantai utara Australia. Lokasi itu menjadi tempat para nelayan berdagang dan berinteraksi dengan penduduk asli negara tersebut.

Koneksi Muslim dengan negeri kanguru itu, tidak berakhir di situ. Sekitar lima dekade selanjutnya, unta Asia Selatan mulai mendarat di pelabuhan di sekitar Australia mulai 1870. 

Unta itu membantu menghubungkan Muslim dengan komunitas-komunitas terpencil, ketika menjelajahi pedalaman Australia yang gersang.

Dengan jumlah 20 ribu unta dan 4.000an penunggangnya, mereka membangun masjid pertama Australia di kota kecil Marree, daerah Australia selatan pada 1861. 

Setelah Perang Dunia II, penyelam mutiara Melayu hingga petani Albania, dan migran Turki mulai bermigrasi ke Australia. 

Terlebih, saat kepercayaan Islam terus berkembang di Australia. Dengan kondisi itu, anggota masyarakat diundang memahami mengamati kisah-kisah sejarah Islam di Australia yang dipelihara dalam film.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement