Kamis 24 Jan 2019 21:19 WIB

Isu Tisu Berlafal Allah, Ada Petisi Boikot Marks & Spencer

Marks & Spencer membantah teks tersebut menggambarkan lafaz Allah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Tisu Toilet. Ilustrasi
Foto: Reuters
Tisu Toilet. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang pria menyerukan untuk memboikot perusahaan ritel internasional, Marks & Spencer lantaran diduga memproduksi tisu toilet yang memuat lafaz Allah. 

Pria yang tak diketahui identitasnya itu mengunggah video di dunia maya, dia menunjukan sebuah tisu toilet gulung Aloe Vera tiga lapis dengan pola lekukan bertuliskan lafaz Allah. 

Dalam video itu, pria tersebut menempatkan sebuah tisu di atap mobil. Dia kemudian berbicara sambil memperbesar sorotan gambar pada tisu toilet tersebut. 

“Baru-baru ini saya membeli tisu toilet dari Marks & Spencer dan ketika saya membuka salah satunya, ada lafaz Allah seperti yang Anda lihat,” tutur pria itu seperti dilansir metro.co.uk pada Kamis (24/1). 

Pria itu mengajak orang yang menyaksikan tayangan videonya untuk tidak membeli tisu tersebut dan memboikot Mark & Spencer.

“Jadi tolong saudara saudari, hindari membeli tisu toilet khusus ini, atau boikot Marks and Spencer karena setiap tisu toilet ada lafaz Allah di atasnya,” tuturnya. 

Video itu pun telah dibagikan secara luas dalam beberapa hari terakhir. Bahkan terdapat warganet yang menuliskan komentar dengan hastag #boycottmarksandspencer.

Saat ini petisi yang menuntut Marks & Spencer untuk mengubah pola pada produk tisu tersebut telah mencapai 1.000 tanda tangan. 

Musa Ahmed yang menggagas pembuatan petisi itu mengatakan tisu toilet bertuliskan lafaz Allah itu diniali sengaja dilakukan untuk menghina Islam. Kendati demikian, ada sejumlah netizen yang enggan turut serta bergabung mendukung petisi tersebut. 

Meski demikian, Marks & Spencer membantah hal itu. Dalam jejaring twiteernya, Mark & Spencer mengonfirmasi bahwa pola tersebut merupakan gambar daun lidah buaya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement