Jumat 14 Dec 2018 07:33 WIB

Pidato Tertulis, Raja Salman: Tugas Ulama Rekatkan Umat

Arab Saudi berkomitmen kampanyekan Islam moderat.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Raja Salman
Foto: Reuters
Raja Salman

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Penjaga Dua Masjid Suci Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menekankan salah satu tugas cendekiawan Muslim ialah menyembuhkan keretakan yang mengancam umat Islam. 

Hal itu disampaikan dalam pidato tertulis pembukaan Liga Dunia Muslim (MWL) yang dibacakan Gubernur Makkah Pangeran Khaled al-Faisal.

“Kami berharap pengetahuan yang kuat, digunakan untuk menghilangkan perpecahan umat. Dan, mewujudkan persatuan dan solidaritas demi perbaikan seluruh umat manusia,” kata dia.

Dilansir di Saudi Gazette pada Kamis (13/12), Raja Salman mengatakan Saudi berkomitmen dan berinisiatif mewujudkan harapan dan aspirasi kaum Muslim di seluruh dunia melalui pendekatan moderat.

 

Dia meminta para cendekiawan Islam bersatu dalam menghadapi kampanye sengit yang dilepaskan terhadap agama, moral, budaya, dan peradaban. 

Dia beranggapan, cendekiawan Muslim bertugas memperbaiki keretakan yang mengancam umat Islam, menghilangkan perselisihan, dan merapatkan barisan.

Dia menekankan pentingnya menghapus kesan negatif dan mengoreksi kesalahpahaman tentang agama Islam. Serta, memperluas dialog dialog, pemahaman, dan kerja sama untuk mewujudkan keselarasan, kesepakatan dan kerja sama.  

Sebanyak 127 negara mengusulkan kemitraan antarbudaya untuk memerangi islamofobia di dunia. Para cendekiawan Muslim yang mewakili masing-masing negara menolak segala bentuk kebencian dan ekstrimisme.

Lebih dari 1.299 ulama dan intelektual berpartisipasi dalam konferensi berjudul ”Konferensi Internasional tentang Persatuan Islam-Bahaya Pelabelan dan Eksklusi” yang digelar (MWL) 

Pertemuan itu juga menekankan perlunya saluran komunikasi yang efektif antara pengikut berbagai aliran pemikiran Islam yang berbeda. Tujuannya, menghilangkan kesalahpahaman dan meningkatkan kerja sama.

Seluruh peserta tegas menolak pandangan sektarian dan ide-ide ekstremis. Kemudian, mereka mendesak para ulama dan pendakwah untuk memainkan peran dalam menyatukan umat Islam di daerahnya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement