Jumat 19 Oct 2018 01:29 WIB

Dalam Sebulan, Ribuan Kasus Cerai Masuk Lembaga Fatwa Mesir

Penyalahgunaan internet disebut picu perceraian.

Mufti Mesir Syekh Syauqi 'Alam (tengah)
Foto: Alarabiya
Mufti Mesir Syekh Syauqi 'Alam (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Mufti Republik Arab Mesir Syekh Syauqi ‘Alam mengatakan pengajuan pertanyaan dan konsultasi seputar masalah cerai cukup tinggi di Mesir. Angkanya berada di kisaran 4.000 hingga 4.800 per bulan. 

Syauqi mengatakan, perceraian merupakan problematika yang mengancam keamanan nasional dan stabilitas sosial. “Tak ada gantinya bagi sistem keluarga menurut kacamata syar’i,” kata dia Konferensi Internasional Peran Lembaga Fatwa Dunia di Kairo, Mesir seperti dilansir Alarabiya, Kamis (18/10).

Dia mengingatkan bahaya perceraian yang tidak hanya mengancam Mesir, tetapi juga banyak negara. Kerentanan timbul perceraian biasanya memuncak pada usia pernikahan lima tahun pertama. 

Menurut dia, di antara penyebab yang paling fatal maraknya perceraian dan jamak terjadi belakangan adalah penyalahgunaan internet. Di level inilah diperlukan perhatian banyak pihak. Perlu upaya lebih serius untuk memberikan edukasi pranikah bagi calon pasangan mempelai. 

Dan tak kalah penting, kata dia, bagaimana melibatkan para ulama baik yang terlibat di lembaga fatwa, para penceremah, dan pendai, untuk memberikan pencerahan tentang pentingnya institusi keluarga. “Sekali lagi, institusi keluarga tak tergantikan dengan apapun dalam kacamata syar’i,” tutur dia. 

  

   

   

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement