Selasa 16 Oct 2018 16:44 WIB

Cape Town Berencana Kembangkan Pariwisata Halal

abel halal bisa diterapkan pada aspek lainnya untuk menarik wisatawan Muslim.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Turis sedang menikmati pemandangan di Cape Town, Afrika Selatan.
Foto: EPA
Turis sedang menikmati pemandangan di Cape Town, Afrika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Cape Town dan Western Cape di Afrika Selatan berencana menawarkan tujuan wisata untuk Muslim. Hal itu tidak lain karena potensi wisata halal yang sangat menjanjikan.

Dilansir di Fin24.com Senin (15/10), Wali Kota Cape Town Patricia de Lille memprediksi Muslim akan menjadi wisatawan paling besar yang menggunakan uangnya untuk bepergian dalam 15 tahun mendatang. Dalam acara Afrika Halal Week yang pertama kali digelar di negara itu, De Lille menyoroti Cape Town dan Western Cape memiliki potensi pariwisata halal. Acara yang diselenggarakan oleh Western Cape Investment and Trade Promotion Agency (Wesgro) ingin mengeksplorasi peluang pariwisata untuk menawarkan pengalaman perjalanan holistik bagi wisatawan Muslim.

Baca Juga

Berdasarkan data kunjungan turis, wisatawan dari Timur Tengah cukup banyak yang mengunjungi Western Cape. Menurut Wesgro, Uni Emirat Arab, Qatar, Turki, dan Arab Saudi memiliki jadwal penerbangan dari tiga hingga 14 kali ke Cape Town per pekan.

Pariwisata adalah salah satu dari beberapa sektor yang memiliki pertumbuhan signifikan untuk perkonomian Afrika Selatan yang sulit. Pada 2017, total ada 81.834 wisatawan melakukan perjalanan dari UAE ke Cape Town. Selain itu, tercatat ada sebanyak 9.620 wisatawan Turki dan 8.542 wisatawan Doha.

 

Selama ini, label halal merujuk pada daging dan produk makanan yang ditentukan oleh hukum Islam. Namun, para peserta Afrika Halal Week meyakini, label halal bisa diterapkan pada aspek lainnya untuk menarik wisatawan Muslim.

De Lille meminta Cape Town, Western Cape bekerja keras mempersiapkan pariwisata untuk Muslim. “Cape Town memiliki sejarah Muslim yang kaya, dengan Muslim membentuk seperempat dari penduduk kota,” kata dia.

Cape Town juga rumah bagi masjid tertua di negara itu yang sudah berdiri sejak 200 tahun lalu. “Layanan halal merupakan salah satu dari subsektor yang tumbuh paling cepat di dunia pariwisata secara global,” ujar dia.

De Lille mengatakan pemerintah akan memproyeksikan 220 miliar dolar AS untuk mengembangkan pariwisata Muslim dalam dua tahun ke depan secara global. “Ini bukan hanya tentang mengidentifikasi sektor-sektor potensial, tetapi melindungi sektor bisnis yang ada,” jelasnya.

Cape Town Tourism sedang mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan untuk menyiapkan pariwisata halal. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 80 persen responden menganggap pilihan makanan halal penting dalam wisata.

Menteri Ekonomi Western Cape untuk Pembangunan Ekonomi dan Pariwisata Alan Winde mengatakan departemennya telah memprioritaskan inisiatif pariwisata halal. Alasannya, sektor tersebut akan membantu menciptakan ekosistem ekonomi yang menghasilkan lapangan kerja.

“Ini bukan hanya tentang makanan. Ini tentang gaya hidup halal, ini tentang mencakup semua elemen ekosistem ekonomi ini termasuk tur, fashion, film, dan hiburan,” ujar dia.

Perwakilan badan sertifikasi halal Afrika Selatan, Sheikh Ahmed Sedick mengatakan masyoritas Muslim Afrika Selatan berada di Western Cape. Sementara CEO Wesgro, Tim Harris mengatakan turis milenial Muslim memberikan peluang 100 miliar dolar AS selama 15 tahun mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement