Senin 08 Oct 2018 09:07 WIB

London Makin Islami

Saat ini, ada 423 masjid baru di London yang penuh dengan jamaah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Inggris saat melaksanakan shalat Jumat di jalanan Kota London.
Foto: dailymail.co.uk
Muslim Inggris saat melaksanakan shalat Jumat di jalanan Kota London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Munculnya ratusan pengadilan syariah resmi, mempertegas wajah Inggris yang semakin Islami. Pengadilan itu beroperasi di ibu kota beriringan dengan keberadaan banyak masjid baru.

“London lebih Islami dari banyak negara Muslim digabung,” kata mubaligh Maulana Syed Raza Rizvi dilansir di Saudi Gazette, Ahad (7/10).

Sebelumnya, Wali Kota London Sadiq Khan menilai kondisi London yang damai dengan keberagaman membuat teroris kurang senang. “Teroris tidak tahan dengan multikulturalisme London,” ujar Khan setelah serangan teror mematikan di Westminster tahun lalu.

Saat ini, ada 423 masjid baru di London. Sebagian besar masjid tersebut penuh sesak pada waktu shalat, berbanding terbalik dengan gereja yang jarang kedatangan pengunjung.

photo
Pria sedang berada di sebuah masjid di London, Inggris.

Beberapa waktu lalu, The Daily Mail mempublikasikan foto-foto gereja dan masjid yang berjarak beberapa meter di jantung kota London. Di Gereja San Giorgio yang mampu menampung 1.230 jemaat, hanya berisi 12 orang untuk merayakan Misa. Sementara di Gereja Santa Maria, hanya berisi 20 orang.

Di Masjid Brune Street Estate yang berada tak jauh dari lokasi memperlihatkan pemandangan berbeda. Ruangan yang hanya mampu menampung 100 orang, nyatanya penuh sesak oleh jamaah.

Pada 2020, perkiraan jumlah umat Islam yang melaksanakan shalat di masjid mencapai 683 ribu. Sementara jumlah umat Kristiani yang menghadiri Misa mingguan turun menjadi 679 ribu. Namun, tidak dipaparkan data perbandingan dari tahun ke tahun untuk jumlah pengunjung masjid maupun gereja.

Sejak 2001, sebanyak 500 gereja di London dari semua denominasi telah diubah menjadi rumah pribadi. Selama periode yang sama, masjid-masjid di Inggris semakin berkembang.

photo
Mahasiswa Muslim Queen Mary University, London, melaksanakan shalat Jumat.

Sejak 2012 hingga 2014, proporsi orang Inggris yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Anglikan turun dari 21 persen menjadi 17 persen atau ada penurunan 1,7 juta orang. Sementara, menurut survei yang dilakukan Institut Riset Sosial NatCen, jumlah Muslim tumbuh hampir satu juta orang.

Sementara jemaat gereja turun daripada jumlah generasi sebelumnya. Jumlah jemaat gereja akan tiga kali lebih rendah daripada Muslim yang pergi secara teratur ke masjid setiap Jumat.

London juga penuh dengan pengadilan syariah. Secara resmi ada 100 pengadilan. Kemunculan sistem peradilan paralel ini diduga karena Undang-undang Arbitrase Inggris dan sistem Resolusi Sengketa Alternatif. Universitas-universitas Inggris juga memajukan hukum Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement