Jumat 21 Sep 2018 11:08 WIB

Pria Chicago Ditangkap karena Buat Grafiti Anti-Muslim

CAIR meminta menyelidiki insiden itu sebagai kejahatan rasial.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Grafiti anti-Islam di rumah sebuah keluarga di Homer Glen, Illinois, AS.
Foto: CAIR Chicago
Grafiti anti-Islam di rumah sebuah keluarga di Homer Glen, Illinois, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Seorang pria menghadapi beberapa tindak kejahatan, termasuk tuduhan kejahatan kebencian, setelah diduga menulis grafiti pesan anti-Muslim di trotoar di depan rumah sebuah keluarga di Homer Glen, Illinois, AS.

Kantor sheriff County Will pada Kamis (20/9) mengumumkan, Patrick Goshorn (26 tahun) dituduh melakukan kejahatan kebencian, dua dakwaan kerugian kriminal terhadap properti dan sebuah kerusakan kriminal terhadap properti yang didukung negara. Dia juga didakwa dengan jumlah pelanggaran pidana merusak properti.

Kantor sheriff dihubungi Senin (17/9) sekitar pukul 20.00 setelah pasangan menemukan pesan semprot dilukis di trotoar di depan rumah mereka di blok 13000 West Sparrow Court. Selain menghubungi kantor sheriff, putra dari pasangan itu juga menghubungi Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), sebuah kelompok hak sipil di Chicago. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Selasa (18/9), direktur eksekutif kelompok itu, Ahmed Rehab, meminta pihak berwenang menyelidiki insiden itu sebagai kejahatan rasial.

"Serangan pengecut semacam ini dirancang untuk melakukan satu hal: membuat orang merasa tidak diinginkan dan tidak aman, bahkan dalam kesucian rumah mereka sendiri. Alasannya bukan lain karena agama mereka," kata Direktur Eksekutif CAIR Ahmed Rehab dalam pernyataannya, dilansir di Chicago Suntimes, Jumat (21/9).

Keluarga tersebut telah tinggal di komunitas itu selama lebih dari 20 tahun. Rehab berterima kasih kepada kantor sheriff karena menanggapi insiden itu dengan serius.

"Keluarga itu pada akhirnya menginginkan rehabilitasi para pelaku mereka, dan advokasi kami untuk keringanan sambil menunggu kerja samanya untuk merehabilitasi. Keamanan keluarga dan korban potensial lainnya tetap menjadi prioritas pertama kami," jelasnya.

Pihak berwenang menjelaskan grafiti itu memuat salib dan pesan yang tampaknya merupakan upaya untuk mengejek frase Islam "SAW" yang digunakan umat Muslim ketika mereka merujuk Nabi Muhammad. Mobil pasangan itu juga rusak karena cat.

Deputi Sheriff dipanggil ke rumah lagi sekitar pukul 17.00 hari berikutnya ketika keluarga melaporkan Goshorn bertindak mencurigakan di depan rumah mereka. Keluarga itu mengatakan kepada deputi ketika seorang kerabat mencoba untuk keluar dari rumah mereka, Goshorn mulai melambaikan segelas besar bir dan berteriak pada mereka.

Goshorn, dari Homer Glen, ditahan dan dituntut dengan perilaku tidak tertib. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan pribadi. Pada Rabu, para deputi pergi ke rumah Goshorn dan melakukan pencarian yang mengarahkan mereka menemukan kaleng cat cokelat di garasi rumah.

Goshorn dibawa kembali ke tahanan, diwawancarai dan akhirnya dituduh sehubungan dengan kasus grafiti. Goshorn muncul di pengadilan Kamis sore di mana jaminannya ditetapkan sebesar 100 ribu dolar AS.

Jika dia mengajukan bebas bersyarat, Goshorn juga akan diminta untuk tunduk pada pemantauan elektronik dan diberitahu untuk menjauh dari rumah keluarga tersebut. Tanggal persidangan berikutnya dijadwalkan pada 11 Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement