Senin 20 Aug 2018 11:59 WIB

Idul Adha, Afghanistan dan Taliban Sepakat Gencatan Senjata

Pemerintah menyebut gencatan senjata bersyarat akan berlangsung selama tiga bulan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Petempur Taliban berkumpul bersama warga di distrik Surkhroad, Provinsi Nangarhar, Kabul, Afghanistan.
Foto: AP Photo/Rahmat Gal
Petempur Taliban berkumpul bersama warga di distrik Surkhroad, Provinsi Nangarhar, Kabul, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan gencatan senjata dengan milisi Taliban pada Ahad (19/8). Hal itu dilakukan untuk menyambut datangnya Idul Adha.

"Gencatan senjata bersyarat akan dimulai besok (Senin) dan akan terus berlanjut selama Taliban menjaga dan menghormatinya. Kami menyerukan kepada pimpinan Taliban untuk menyambut keinginan warga Afghanistan untuk perdamaian yang bertahan lama dan nyata," kata Ghani dalam sebuah upacara perayaan 99 tahun kemerdekaan Afghanistan dari pemerintahan Inggris pada Ahad (19/8).

Seorang pejabat senior di kantor Ghani mengatakan gencatan senjata bersyarat akan berlangsung selama tiga bulan, tepatnya hingga masyarakat Afghanistan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada November mendatang. Gencatan senjata itu hanya berlaku bagi Taliban, bukan kelompok milisi lain seperti ISIS.

Taliban sendiri dilaporkan telah menerima gencatan senjata tersebut. Beberapa sumber di internal kelompok itu mengatakan, para petinggi Taliban telah menyetujui gencatan senjata demi menyambut Idul Adha. Namun mereka menyatakan gencatan senjata hanya akan berlangsung selama empat hari. Pernyataan itu menepis keterangan pejabat senior di kantor Ghani.

Walaupun jangka gencatan senjata masih belum satu suara, namun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyambut hal itu. Ia berharap gencatan senjata akan berlanjut ke tahap perundingan damai.

Ia mengatakan AS siap mendukung dan memfasilitasi perundingan tersebut. "Sudah waktunya untuk perdamaian," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg turut mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan dalam rangka merayakan Idul Adha. Ia mendesak Taliban menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat di sana dengan menghormati gencatan senjata.

Pada Juni lalu, Pemerintah Afghanistan dan Taliban juga menyepakati gencatan senjata dalam rangka merayakan Idul Fitri. Kala itu, Ghani mendorong Taliban menghentikan kampanye kekerasan, lalu beenegosiasi dengan pemerintah guna mengakhiri konflik. Namun hal itu tak diacuhkan Taliban.

Setelah masa gencatan senjata usai, Taliban kembali melancarkan serangan-serangan terhadap pasukan pemerinyah yang dibantu AS dan NATO. Bulan ini, 150 tentara dan 95 warga sipil dilaporkan tewas saat Taliban menyerang serta berupaya menguasai Ghazni.

Peperangan antara Pemerintah Afghanistan dengan Taliban telah berlangsung selama lebih dari 16 tahun. Peperangan telah menyebabkan ribuan warga sipil tewas. Pada tahun lalu saja konflik telah membunuh atau melukai lebih dari 10 ribu warga sipil.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement