Selasa 27 Mar 2018 17:37 WIB

Kepolisian Federal Australia Gelar Pelatihan Pahami Islam

Program ini dirancang mendidik polisi tentang budaya Islam dan sejarah Islam.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Petugas Kepolisian Federal Australia (AFP).
Foto: ABC
Petugas Kepolisian Federal Australia (AFP).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kepolisian Federal Australia (AFP) akan menjalani pelatihan sensitivitas Muslim selama tiga hari. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang budaya Islam.

AFP akan mulai bekerja menargetkan pemberantasan ekstremisme Islam dan mencegah radikalisasi generasi muda di Australia. Seluruh perwira di Australia akan dilibatkan.

Saat ini, lembaga sedang mencari penyedia layanan untuk memberikan materi pelatihan. Peserta akan juga diberikan pemahaman terkait konflik internasional terkini.

Menurut lembaga, program ini sekaligus membangun hubungan baik dengan para pemimpin komunitas Islam. Pelatihan akan berisi pengetahuan menyeluruh soal Islam.

"Program ini telah diberikan sejak bertahun-tahun lalu oleh para pemimpin di komunitassehingga para tentara mengerti dan memahami isu yang ada di komunitas Islam," kata AFP pada Daily Mail Australia, Selasa (27/3).

Pasukan kepolisian Australia juga telah memperkenalkan sejumlah kelompok dan komisi untuk menangkal ekstremisme sejak serangan teror 11 September di Twin Tower. Seperti National Disruption Group (NDG) yang dibentuk untuk melawan ekstremisme keagamaan.

Selain itu, ada Australian Crime Commission dan lembaga intelijen nasional. NDG menyasar individu yang rentan terpapar propaganda dan mencegah mereka melakukan aktivitas yang terkait terorisme.

AFP juga akan fokus menargetkan pengiriman pesan terenkripsi di internet yang merancang serangan teror. Menurut Menteri Dalam Negeri Peter Dutton, penggunaan pesan terenkripsi oleh teroris dan kriminal adalah degradasi kemampuan intelijen yang paling signifikan di zaman modern.

"Penggunaan dunia maya oleh teroris dan penjahat adalah tantangan yang semakin berkembang bagi lembaga kami," kata Dutton pada konferensi ASEAN dilansir Daily Mail.

Seorang juru bicara AFP mengatakan pelatihan sensitivitas Muslim ini sangat penting untuk memastikan anggota sadar akan budaya Islam. Juga peka terhadap isu-isu masyarakat yang tinggal di wilayah tugas. Program juga mencakup keterlibatan dengan mitra penegak hukum lainnya dan anggota dan kelompok masyarakat.

"Program ini dirancang mendidik mereka tentang budaya Islam dan sejarah Islam, termasuk konflik internasional saat ini dan bidang minat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement