Kamis 15 Mar 2018 14:44 WIB

Lawan Sentimen, Kini Muncul Surat 'Hari Sayangi Muslim'

Langkah ini mendapat respons positif dari anggota parlemen dan warga non-Muslim.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Surat yang mengajak warga Inggris menyayangi Muslim. Surat tersebut dibuat untuk menyaingi surat 'Hari Menghukum Muslim'.
Foto: Shahab Adris
Surat yang mengajak warga Inggris menyayangi Muslim. Surat tersebut dibuat untuk menyaingi surat 'Hari Menghukum Muslim'.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setelah surat yang mengampanyekan hukuman untuk Muslim beredar, kini muncul surat kampanye cintai Muslim. Surat tersebut adalah respons yang sengaja dibuat untuk menenangkan komunitas Muslim.

Penggagas kampanye 'Love a Muslim Day' adalah Shahab Adris. Ia mengaku sangat terganggu dengan surat 'Punish a Muslim Day' (Hari Menghukum Muslim) yang belakangan menyebar di seluruh negeri.

"Saya pikir untuk mengubahnya saja dengan format yang sama tapi menjadi sesuatu yang menyenangkan," kata dia.

Hingga akhirnya terbit surat tentang Hari Sayangi Muslim pada 3 April. Surat tersebut mendapat respons positif dari komunitas Muslim, bahkan dari penduduk non-Muslim.

"Mereka juga mengatakan akan melakukan sesuatu untuk rekan-rekan Muslim," katanya.

Sama seperti dalam surat 'Punish a Muslim Day', surat Adris juga memiliki poin-poin penghargaan yang bisa dilakukan saat Hari Sayangi Muslim. Misalnya, nilai 10 untuk tersenyum pada Muslim, nilai 25 jika membelikan kopi dan kue, nilai 50 untuk memberikan bunga, hingga nilai 2.500 jika memberikan paket perjalanan haji.

Adris adalah seorang pekerja di lembaga amal Muslim Engagement & Development. Lembaga tersebut mengusung keterikatan sosial dan melawan islamofobia.

Pada BBC Radio Leeds, ia mengatakan hanya ingin mempersatukan orang-orang tanpa mempertimbangkan latar belakang mereka. "Ini bisa saja jadi Hari Cintai Yahudi, Kristiani, Ateis, cinta manusia," katanya.

Langkah ini mendapat dukungan dari anggota parlemen. Contohnya, anggota dari partai Buruh, Thelma Walker. Ia menyebutnya respons yang sempurna bagi kebencian dan kefanatikan.

"Pada 3 April, jangan dengarkan para bigot dengan 'Hari Hukum Muslim' mereka, lebih baik tunjukkan kita tidak terpecah belah, harapan lebih baik daripada ketakutan #LoveAMuslimDay," kata Walker dalam akun Twitter-nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement