Selasa 25 Mar 2014 11:19 WIB

Pembentengan Akidah Butuh Kerja Keras

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Chairul Akhmad
Kajian keagamaan merupakan salah satu cara membentengi akidah umat (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kajian keagamaan merupakan salah satu cara membentengi akidah umat (ilustrasi).

Oleh: KH Athian Ali Dai

Kelompok-kelompok aliran sesat yang masih eksis bisa bertahan lama, karena memang mendapat sokongan dari kekuatan politik yang besar, baik dari dalam maupun luar negeri.

Sebut saja NII KW 9 yang segaja diciptakan pemerintah pada masa orde baru, atau Ahmadiyah yang memang mendapatkan support dari pemerintah kolonial Inggris.

Termasuk juga pemikiran seperti sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Di belakang para penggiat paham-paham ini juga terdapat kekuatan besar yang mendanai kegiatan mereka. Melihat kondisi ini, maka perlu adanya upaya untuk membentengi akidah umat, baik secara internal maupun eksternal.

Secara internal, penyelamatan akidah umat dapat dilakukan oleh para ulama lewat kegiatan dakwah yang lebih aktif lagi.

Jika kita belajar dari sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW, 13 tahun pertama dari periode risalah yang dia jalani itu benar-benar hanya fokus untuk membenahi akidah umat. Sementara, sepuluh tahun sisanya baru Beliau gunakan untuk membenahi urusan-urusan lainnya.

Ini menunjukkan, masalah akidah umat adalah persoalan utama yang harus dibenahi terlebih dulu. Jadi, dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan pendakwah kita mestinya juga dimulai dari sini dulu.

Bila 'akar pohon' ini sudah diperkuat, maka godaan sekuat apa pun tidak akan mampu merusaknya. Sebaliknya, jika akar ini yang lemah, jangankan badai, embusan angin sepoi-sepoi pun akan begitu mudah menggoyahkannya.

Selanjutnya, pembentengan akidah umat juga dapat dilakukan dengan cara mengantisipasi keberadaan kelompok-kelompok yang dapat menyesatkan pemahaman mereka. Ini jelas membutuhkan kerja keras, tidak saja dari para ulama, melainkan juga dari segenap kaum Muslimin.

Namun, fakta yang kita lihat sekarang ini masih jauh dari harapan. Mohon maaf, saya menilai peran ormas-ormas Islam besar yang ada di negeri ini dalam membentengi akidah umat masih sangat minim.

Umat Islam di negeri ini sudah terlalu lama 'tertidur', sehingga membiarkan diri diombang-ambing oleh berbagai pemikiran yang secara nyata sesat dan menyesatkan. Maka dari itu, sudah saatnya kita bangun!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement