REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--Kepala Seksi Pengamanan dan Penanganan Kasus Daker Makkah, Firman Hakim meminta kepada jamah haji Indonesia waspada terhadap tindak kejahatan saat berada di Masjidil Haram. Pasalnya, jamaah haji Indonesia kerap menjadi sasaran kejahatan.
Menurut Firman, untuk mengantisipasi tidak kriminalitas tersebut, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi berbagai modus kejahatan kepada para jamaah. Bahkan, PPIH menurunkan tim khusus yang ditempatkan di Masjidil Haram.
Sebanyak 23 personil dari TNI, Polri, dan Pramuka dengan dibantu 18 petugas keamanan dikerahkan untuk melakukan pengamanan tersebut. Selain ditempatkan di sekitar Masjidil Haram, mereka juga disebar di 11 sektor pemondokan di Makkah. "Nantinya mereka ada juga yang menggunakan pakaian preman untuk mengawasi para jamaah di sekitar Masjidil Haram," katanya seperti dilansir dari Media Center Haji, Selasa (19/10).
Modus operandi para pelaku tindak kejahatan itu bisa dengan berpura-pura sebagai petugas yang menawarkan jasa membantu jamaah. Karena itu, jangan mudah menerima tawaran dari seseorang yang menggunakan satu bahasa tertentu.
"Tindakan kriminal itu dilakukan oleh jaringan atau sindikat kejahatan asal Indonesia," jelas Firman.
Firman juga menghimbau kepada para jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah di Masjidil Haram agar tidak membawa uang yang berlebihan. Hal ini mengingat banyak orang yang datang ke tanah suci dengan berbagai tujuan, salah satunya untuk niat jahat.
Menurut Firman, setiap tahun selalu terjadi kasus penipuan, pemerasan, dan perampasan terhadap jamaah haji Indonesia. "Oleh karena itu sekali lagi, saya ingatkan jamaah harus waspada dan hati-hati," jelasnya.