Kamis 25 May 2023 16:37 WIB

Kelakar Haedar, Gedung Muhammadiyah Kalah Modern dari PBNU

Haedar mengakui, PBNU di tangan Gus Yahya banyak melakukan terobosan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf berbincang bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sebelum melakukan pertemuan di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Pertemuan antar kedua pimpinan ormas islam tersebut pada dasarnya untuk bersilaturahmi hingga membahas soal perkembangan muthakhir di Tanah Air. Kelakar Haedar, Gedung Muhammadiyah Kalah Modern dari PBNU
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf berbincang bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sebelum melakukan pertemuan di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Pertemuan antar kedua pimpinan ormas islam tersebut pada dasarnya untuk bersilaturahmi hingga membahas soal perkembangan muthakhir di Tanah Air. Kelakar Haedar, Gedung Muhammadiyah Kalah Modern dari PBNU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta jajaran melakukan kunjungan silaturahim ke gedung Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Haedar mengakui, PBNU di tangan Gus Yahya banyak melakukan terobosan, termasuk perubahan dalam kantor PBNU yang terletak di Jalan Kramat Raya.

Baca Juga

"Bahkan begitu progresif, ya. Saya pikir kita hadir di kantor PBNU saja ini sudah berubah wajah. Kalah itu kantor PP Muhammadiyah," kata Haedar berkelakar.

Gedung PBNU di lantai dasar memang terlihat lebih modern. Di bagian depan, para pendatang dapat menjumpai kedai kopi.

Di sebelah kirinya ada ruangan khusus untuk merokok. Lalu, pengunjung yang datang juga dapat melihat gambar lukisan pendiri NU, Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari, dan tokoh ulama NU, Kiai Haji Maimun Zubair yang akrab dipanggil Mbah Moen.

Lantai dasar gedung PBNU didominasi warna putih dengan lantainya menggunakan marmer cararra guratan abu-abu. Di sini juga terdapat dua lift yang dapat digunakan pengunjung.

"Bahkan, di level global, kami juga memberi apresiasi yang tinggi pada PBNU di bawah pimpinan Gus Yahya yang banyak melakukan terobosan, termasuk aktivitas-aktivitas dialog di kancah internasional sebagai bagian dari mengembangkan dan mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin," ucap Haedar.

Adapun rombongan PP Muhammadiyah diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang didampingi Wakil Ketua Umum H Amin Said Husni, Wakil Sekretaris Jenderal Najib Azca dan Suleman Tanjung.

Sementara itu, Prof Haedar Nashir didampingi oleh Sekretaris Umum Prof H Abdul Mu'ti, Bendahara Umum Hilman Latief, jajaran Ketua Prof Anwar Abbas, Saad Ibrahim, dan Agus Taufiqurrahman, serta jajaran Sekretaris Izzul Muslimin dan M Sayuti.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement