Ahad 16 Apr 2023 09:43 WIB

Jusuf Kalla: 10 Orang Terkaya Indonesia Hanya Ada 1 Muslim, 100 Orang Kaya Hanya 5 Orang

Jusuf Kalla: Remaja Masjid Harus Isi Ruang Kosong Ummat Islam

Jusuf Kalla menandatangi SK Pengurus Baru Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Sabtu (15/4/2023).
Foto: DMI
Jusuf Kalla menandatangi SK Pengurus Baru Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Sabtu (15/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) melantik pengurus baru Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) DMI, masa bakti 2023-2027 di Gedung DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu, 15 April 2023.

Dalam sambutannya, JK mengimbau pengurus PRIMA DMI untuk mengisi ruang-ruang kosong atau sisi kekurangan yang dihadapi umat Islam di Indonesia saat ini. Salah satunya adalah kekurangan sumber daya manusia yang aktif sebagai entrepreneurship atau wirausaha. "Kita harus mengakui jika kita kekurangan orang yang ingin jadi pedagang. Itu sisi kekurangan yang luar biasa," kata JK di hadapan lebih dari seratus pengurus PRIMA DMI. 

JK membandingkan dengan semangat umat Islam yang ingin menjadi politisi, anggota DPR, hingga kepala daerah. JK juga menyebut tentang perkembangan sekolah-sekolah Islam, rumah-rumah tahfidz untuk mencetak hafidz. "Saya yakin, kita tidak kekurangan akan itu. Tapi itu saja, kita kekurangan pedagang dan itu yang harus diisi," kata JK menegaskan.

Bagi JK, mengisi ruang kosong atau sisi kekurangan itu sangat penting dilakukan saat ini. Pasalnya, hal itu menjadi satu-satunya cara untuk mengejar ketertinggalan akan kondisi perekonomian umat Islam di Indonesia. 

"Ini fakta saat ini. 10 orang terkaya di Indonesia, hanya satu Islam. Dia itu Pak Chaerul Tanjung. 100 orang terkaya di Indonesia, hanya lima orang Islam. Selebihnya adalah saudara kita dari etnis China," ujar Ketua Umum PMI tersebut. 

Namun, JK menyadari, jika etnis China yang menguasai perekonomian di Indonesia karena semangat dan kerja kerasnya. Sedangkan umat Islam Indonesia banyak tidak tertarik menjadi pengusaha. Selain itu, umat Islam cenderung kurang kreatif dan kurang bekerja keras seperti orang China dalam mengejar sesuatu atau pengembangan bisnis. 

Kondisi tersebut disayangkan oleh mantan wakil presiden RI ke-10 dan 12 itu, karena menilai umat Islam tidak mengikuti sunah Rasulullah. Padahal bagi JK, Nabi Muhammad SAW lebih lama menjadi pedagang dibandingkan menjadi Rasul Allah. 

Selain mengikuti sunah Rasul, menjadi pedagang dinilai JK sebagai peluang umat Islam untuk hidup menjadi lebih makmur dan lebih baik. Dengan kemakmuran, umat Islam lebih berpeluang untuk melaksanakan lima rukun Islam secara sempurna. Pasalnya, JK melihat, umat Islam yang mayoritas di Indonesia, lebih banyak hanya bisa melaksanakan tiga rukun Islam.

"Masih sebatas syahadat, shalat dan puasa. Tapi yang membayar zakat dan berhaji itu masih terbatas," katanya menegaskan.

Lebih jauh, JK mengajak pengurus PRIMA DMI untuk semangat memajukan umat dalam kegiatan-kegiatan kemasjidan. Ia mengingatkan, remaja masjid bukan hanya sebagai marbot dan tukang bersih-bersih masjid. Tapi remaja masjid harus menjadi memberi manfaat dan memberdayakan umat.

"Kuncinya, saya ingin menyampaikan kepada PRIMA DMI agar membangun semangat memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid," katanya.

Sementara itu, untuk diketahui, Pengurus Pusat Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) DMI masa Bhakti 2023-2027 diketuai oleh Munawwar Khalil, yang menggantikan Ahmad Arafat Aminullah.

 

 

sumber : rilis DMI
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement