Kamis 09 Feb 2023 15:04 WIB

Imam Masjid Khadwa India Ditikam, Empat Pelaku Ternyata Anak di Bawah Umur

Penyerangan imam Masjid Khadwa India dinilai sebagai persoalan serius

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Garis Polisi penusukan imam Masjid Khadwa India. Ilustrasi Penyerangan imam Masjid Khadwa India dinilai sebagai persoalan serius
Foto: Antara
Garis Polisi penusukan imam Masjid Khadwa India. Ilustrasi Penyerangan imam Masjid Khadwa India dinilai sebagai persoalan serius

REPUBLIKA.CO.ID, KHADWA -- Seorang Imam masjid di kota Khadwa, Madhya Pradesh, India ditikam sekelompok orang ketika sedang berjalan menuju masjid. 

Peristiwa itu terjadi pada Ahad (6/2/2023), ketika Syekh Huzefa seorang Imam masjid di Kota Khadwa bersepeda menuju masjid untuk mengimami sholat. 

Baca Juga

Sekelompok pria berjumlah lima orang tiba-tiba melemparkan bubuk cabai ke matanya dan menikamnya dengan pisau.  

"Saya naik sepeda ke masjid untuk memimpin sholat. Ada 4 sampai 5 anak laki-laki. Mereka mengambil pisau mereka. Saya tidak melihat mereka mengeluarkan pisau. Mereka menikam saya. Saya tidak menyadarinya,” kata Syekh Huzefa.  

Huzefa mengatakan ada seorang pria yang datang untuk menyelamatkannya dan berupaya membawanya ke rumah sakit. 

Belakangan diketahui pria itu adalah Mohammad Talha seorang Muslim di Khadwa. Tetapi kelompok itu juga menyerang dan menikam Talha.  

Kepolisian Khadwa pun telah menangkap lima orang pelaku penusukan terhadap Syekh Huzefa dam Mohammad Talha. 

Empat orang pelaku teridentifikasi anak di bawah umur sedangkan satu orang bernama Raja Rathoe disebut sebagai dalang dibalik serangan terhadap Imam Masjid Khadwa itu. 

Sementara itu Syekh Huzefa dam Mohammad Talha dirawat di Rumah Sakit terdekat di MY di Indore. Inspektur Polisi Khandwa Vivek Singh mengatakan bahwa kondisi syekh Huzefa telah stabil sedangkan Talha telah keluar dari masa kritis. Singh mengatakan korban mendapatkan luka rusuk di dekat dada. 

Syekh Huzefa telah menjadi imam Masjid Mohammadi di Khandwa selama tiga tahun terakhir. Dia mengatakan serangan mematikan seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Dia menilai bahwa serangan itu dilatarbelakangi karena identitasnya sebagai Muslim.  

“Mereka menyerang saya karena jenggot dan peci saya. Anak-anak dari komunitas tertentu dipenuhi dengan kebencian terhadap komunitas Muslim yang menyebabkan mereka melakukan tindakan komunal yang saat ini telah menjadi hal yang umum di Khandwa. Pemerintah tidak tahu tentang itu, ” kata Huzefa seperti dilansir Two Circles pada Kamis (9/2/2023). 

Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?  

Huzefa mengatakan insiden ini akan berhenti jika pemerintah telah mengambil tindakan tegas di masa lalu. Huzefa menuduh berbagai organisasi anti-Muslim aktif di Khadwa. Dia meminta pemerintah setempat harus memperhatikan itu. 

Aktivis dari kelompok Paigham-e-Insaniyat di Khandwa, Ashfaq Ali, mengatakan bahwa penyerangan terhadap imam masjid merupakan masalah serius. 

“Dia diserang hanya dua menit dari masjid. Para penyerang sudah menunggunya di sana. Bahkan para pemimpin agama kami diserang,” katanya.  

Ali menuduh bahwa Mahadevgarh, sebuah organisasi sayap kanan, berusaha mengganggu kedamaian dan keharmonisan Khandwa.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement