Selasa 07 Feb 2023 23:57 WIB

Ketum PBNU: Tirakat Satu Abad Menjelma Berkah Raksasa  

Ketum PBNU mengajak Nahdliyin sambut abad kedua NU

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan sekaligus membuka Pameran Foto dan Dokumen Komite Hijaz di Hotel Shangri la, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/2/2023). Pameran foto dan dokumen tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin (LSBM) dan Lembaga Talif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) dalam rangkaian acara satu abad Nahdlatul Ulama. Pameran itu mengangkat tentang kisah perjalanan KH Abdul Wahab Chasbullah dan syekh Ghanaim Al-Amir sebagai utusan pertama NU untuk menghadiri pertemuan dengan Raja Ibnu Saud tahun 1928 di  Hijaz, Arab Saudi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan sekaligus membuka Pameran Foto dan Dokumen Komite Hijaz di Hotel Shangri la, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/2/2023). Pameran foto dan dokumen tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin (LSBM) dan Lembaga Talif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) dalam rangkaian acara satu abad Nahdlatul Ulama. Pameran itu mengangkat tentang kisah perjalanan KH Abdul Wahab Chasbullah dan syekh Ghanaim Al-Amir sebagai utusan pertama NU untuk menghadiri pertemuan dengan Raja Ibnu Saud tahun 1928 di Hijaz, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan pidato yang berapi-api dalam acara Resepsi Puncak Satu Abad NU yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). 

 

Baca Juga

Menurut dia, satu abad NU ini merupakan riyadhah atau tirakat para wali dan para kiai.  "Satu abad ini adalah satu riyadhah, satu abad tirakat, tirakat wali-wali, tirakat dari para kiai, tirakat dari segenap warga pecinta NU yang dalam keadaan apapun tidak pernah berhenti meyakini bahwa berkah NU adalah bekal masa depan yang lebih mulia bagi kita semua," ujar Gus Yahya saat berpidato di hadapan ratusan ribu Nahdliyin.  

 

 

Dia melanjutkan, warga pecinta NU juga tidak pernah berhenti meyakini bahwa Indonesia adalah tanah yang dilimpahi ridha Allah SWT, diberkahi Allah SWT, untuk menjadi titik tolak masa depan yang lebih mulia bagi umat manusia. Bahkan, warga NU juga tidak pernah berhenti meyakini bahwa dalam keadaan apapun pertolongan Allah akan selalu datang.  

 

"Tirakat satu abad menjelma berkah raksasa, tirakat satu abad mendigdayakan NU, hari ini kita melangkahkan kaki memasuki gerbang abad kedua NU. Tidak ada yang lebih patut kita lakukan pada kesempatan seperti ini, selain bersyukur kepada anugerah Ilahi," ucap Gus Yahya.  

 

Selain bersyukur, menurut dia, dalam momentum Satu Abad NU ini juga harus meningkatkan pengabdiannya terhadap organisasi yang didirikan KH Hasyim Asy'ari ini.  

 

"Tabarruk dengan khidmat sekuat-kuatnya, khidmah dengan kerja keras, khidmah dengan lebih cerdas, khidmah dengan sepenuh ikhlas untuk mendapatkan bagian dari berkah raksasa," kata Gus Yahya.   

 

Dengan pidatonya yang berapi-api, Gus Yahya mengucapkan selamat datang di Abad Kedua NU kepada Presiden Jokowi, para kiai, para nyai, para ulama, dan kepada seluruh warga Nahdliyin yang dicintainya.  

 

"Wahai abad kedua, rengkuhlah kami dalam berkah, dalam harapan, dalam rasa terbaik akan ridha Allah, pertolongan Allah yang Maharahman, Yang Maha Esa," jelas Gus Yahya. 

 

Puncak Resepsi Satu Abad NU ini mengangkat tema "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru". 

 

Acara ini dengan istighosah kubro dan dihadiri oleh puluhan ribu Nahdliyin dari berbagai daerah.  

Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?  

 

 

Resepsi Puncak Abad Kedua ini diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dengan didampingi Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Kiai Miftachul Akhyar. 

 

Acara akbar ini juga dihadiri sejumlah tokoh dan ulama, Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Presiden Kelima RI Megawati Soekarno Putri, Mantan Wapres Jusuf Kalla, dan ibu negara keempat Nyai Sinta Nuriyah Wahid. 

 

Selain itu, hadir pula Prabowo Subianto, Ketua SC Harlah Satu Abad NU Erick Thohir, Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad NU Yenny Wahid, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima TNI, dan Kapolri. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement