Selasa 31 Jan 2023 22:23 WIB

Ratusan Umat Islam Sukabumi Kecam Penistaan Alquran di Swedia dan Belanda

Umat Islam Sukabumi menyatakan aksi penistaan Alquran mencederai perasaan

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Nashih Nashrullah
Sebuah poster dengan gambar Rasmus Paludan dan Edwin Wagensveld digantung di kawat berduri selama unjuk rasa anti-Swedia di luar kedutaan Swedia di Jakarta, Indonesia, 30 Januari 2023. Ratusan pengunjuk rasa menggelar unjuk rasa menentang pembakaran Alquran di Swedia oleh Pemimpin dari partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs (Garis Keras), Rasmus Paludan, menuntut agar pemerintah Swedia mengambil tindakan.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Sebuah poster dengan gambar Rasmus Paludan dan Edwin Wagensveld digantung di kawat berduri selama unjuk rasa anti-Swedia di luar kedutaan Swedia di Jakarta, Indonesia, 30 Januari 2023. Ratusan pengunjuk rasa menggelar unjuk rasa menentang pembakaran Alquran di Swedia oleh Pemimpin dari partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs (Garis Keras), Rasmus Paludan, menuntut agar pemerintah Swedia mengambil tindakan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Ratusan massa umat Islam di Sukabumi dari Gerakan Reformis Islam (Garis) menggelar aksi solidaritas mengecam aksi pembakaran Alquran di negara Swedia dan Belanda di depan Balai Kota Sukabumi, Selasa (31/1/2023). 

Mereka berharap agar kecaman terhadap aksi pembakaran Alquran itu bisa disampaikan kepada pemerintah pusat. 

Baca Juga

Kedatangan massa tersebut dengan membawa spanduk yang bertuliskan Aksi Bela Alquran, Garis bersatu melawan Islamofobia. 

Ketua DPD Garis Sukabumi Raya, Ade Saefullah, menerangkan aksi itu digelar untuk meminta Pemkot Sukabumi dan Pemkab Sukabumi untuk menyampaikan aspirasi umat terkait kecaman terhadap aksi pembakaran Alquran di Swedia dan Belanda kepada pemerintah pusat. 

''Umat Islam sangat tersakiti akibat perbuatan orang-orang yang melakukan aksi pembakaran Alquran dan kami siap untuk membela Alquran yang merupakan tuntunan,” ujar Ade kepada wartawan. Seperti diketahui aksi bakar Alquran misalnya dilakukan aktivis sayap kanan Swedia Rasmus Paludan. 

Intinya kata Ade, massa berharap agar aspirasi disampaikan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat.

Di antaranya dengan melayangkan surat kecaman terkait dengan pembakaran kitab suci Alquran di Swedia dan Belanda. 

Sekda Kota Sukabumi, Dida Sembada, yang hadir menemui massa ormas Garis mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi dari massa kepada pemerintah pusat. 

''Kami akan sampaikan aspirasi ini kepada pemerintah pusat,'' ujar dia yang juga didampingi perwakilan Pemkab Sukabumi.

Menurut Dida, Sukabumi mengecam keras dengan kejadian pembakaran Alquran di Swedia dan Belanda.

Ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, dilaporkan membakar salinan Kitab Suci Muslim dalam protes yang disetujui polisi di ibu kota Swedia, Stockholm, pada Sabtu (21/1/2023). 

Sehari kemudian, seorang politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia, Pegida, Edwin Wagensveld, merobek halaman-halaman Alquran di Den Haag, ibu kota administratif Belanda. Video Wagensveld di Twitter menunjukkan dia membakar halaman-halaman Kitab Suci yang robek di dalam panci.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement