Ahad 20 Nov 2022 18:27 WIB

Jamaah Umroh Terbang Perdana dari Bandara Kertajati

Kemenhub terus optimalkan pelayanan Bandara Kertajati.

Jamaah umroh yang terbang perdana dari Bandara Kertajati, Jawa Barat, Ahad (20/11/2022).
Foto: Dok Republika
Jamaah umroh yang terbang perdana dari Bandara Kertajati, Jawa Barat, Ahad (20/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA – Masyarakat Jawa Barat dan wilayah sekitarnya kini dapat menikmati  penerbangan umroh dari Bandar Udara Kertajati langsung menuju Jeddah, Arab Saudi. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) bersama dengan pemangku kepentingan melakukan prosesi pelepasan penerbangan umroh perdana pada hari ini, Ahad (20/11/2022).

“Kami selalu berupaya untuk mendorong digunakannya Bandara Kertajati sebagai tempat penerbangan umrah. Kini upaya ini membuahkan hasil dengan terselenggaranya penerbangan umrah pasca pandemi yang terselenggara berkat kolaborasi dan dukungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan operator penerbangan,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono. 

Baca Juga

Penerbangan ini membawa 225 jamaah umroh, di antaranya berasal dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) yang diberangkatkan dengan pesawat Garuda Indonesia jenis Airbus 330-300, langsung dari Kertajati menuju Jeddah, Arab Saudi.

Staf Ahli Bidang Keselamatan dan Konektifitas Perhubungan Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah dalam kesempatan tersebut memberikan sambutan sekaligus melepas para jamaah umroh yang berangkat dari Bandar Udara Kertajati. 

 “Kita patut bangga, Bandara Kertajati kini telah bisa melayani penerbangan umroh, sehingga masyarakat dari  Ciayumajakuning dan sekitarnya tidak perlu melakukan perjalanan darat yang jauh ke Bandar Udara Soekarno Hatta untuk berangkat umroh. Fasilitas sarana dan prasarana di Bandara Kertajati tidak kalah lengkap dan luas. Jadi mari kita manfaatkan keberadaan bandara ini dengan sebaik-baiknya,” jelas Maria Kristi.

Terselenggaranya penerbangan umroh ini, menurut Isnin diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi pemulihan operasional penerbangan di Bandar Udara Kertajati. “Semoga bisa menjadi stimulus bagi operasional penerbangan bandara ini dan terus berlangsung serta berkelanjutan. Saya yakin, dengan dukungan dari semua pihak, bandara ini akan berfungsi dengan baik untuk membuka konektifitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara.” 

Seperti diketahui, Bandar Udara Kertajati merupakan salah satu bandara yang terdampak pandemi Covid-19. Kementerian Perhubungan bersama _stakeholder_ penerbangan lainnya terus melakukan upaya dan langkah-langkah, agar semua bandara yang terdampak kembali menggeliat. Salah satunya dengan meminta dukungan dan peran serta pemerintah daerah dalam memastikan tingkat keterisian maskapai yang  beroperasi di bandara yang ada di wilayahnya masing-masing.

Direktur Utama PT. Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Muhamad Singgih dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya.

“Kami berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan atas segala dukungan yang telah diberikan, sehingga pelaksanaan umrah pasca pandemi melalui Bandara Kertajati ini dapat terselenggara”.

 Penerbangan umroh ini merupakan bentuk konkrit dari tindaklanjut arahan Menteri Perhubungan agar pemerintah pusat, pemerintah daerah serta operator penerbangan berkolaborasi dalam mendukung optimalisasi pengoperasian penerbangan di Bandar Udara Kertajati.

 "Kami mengapresiasi pengelola BIJB, Pemerintah Daerah Jawa Barat dan maskapai Garuda Indonesia atas terselenggaranya penerbangan umrah ini, semoga antusiasme masyarakat yang ingin terbang dari Bandara Kertajati makin banyak, maskapai yang beroperasi bertambah dengan membuka rute penerbangan ke bandara lainnya, sehingga hal ini mampu mendukung pemulihan operasional penerbangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat," lanjut Isnin.

 Turut hadir melepas keberangkatan jamaah umroh, diantaranya Staf Khusus Bidang Manajemen SDM dan Kehumasan Adita Irawati, Para Direktur di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara, Direktur Utama PT. Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih, Direktur Operasional Garuda Indonesia Tumpal Manumpak Hutapea, Direktur Operasional PT. Angkasa Pura II Abdul Wasid, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement