Senin 26 Sep 2022 06:00 WIB

Kelompok Islam: Identitas Muslim Kashmir Dirusak oleh Pemerintah India

India dinilai merusak identitas Muslim Kashmir.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
 Kelompok Islam: Identitas Muslim Kashmir Dirusak oleh Pemerintah India. Foto:  Tentara Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) berpatroli di dekat pagar perbatasan India-Pakistan di Suchet Garh di Ranbir Singh Pura, Jammu dan Kashmir, India, 23 Januari 2020.
Foto: AP Photo/Channi Anand
Kelompok Islam: Identitas Muslim Kashmir Dirusak oleh Pemerintah India. Foto: Tentara Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) berpatroli di dekat pagar perbatasan India-Pakistan di Suchet Garh di Ranbir Singh Pura, Jammu dan Kashmir, India, 23 Januari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,KASHMIR–Muttahida Majlis-e-Ulema (MMU), sebuah organisasi agama dan sosial di Lembah Kashmir mengatakan adanya upaya untuk merusak identitas Muslim Kashmir yang sedang berlangsung. Pernyataan ini dikatakan saat pertemuan di Masjid Jama Srinagar yang membahas dugaan adanya imabauan untuk menyanyikan himne Hindu dan Surya Namaskar di lembaga pendidikan di Lembah.

 “Diktat yang terkait dengan himne Hindu dan Surya Namaskar melukai sentimen keagamaan umat Islam dan menciptakan kesedihan di dalamnya.  Sayangnya upaya sedang dilakukan untuk merusak identitas Muslim Kashmir dengan meminta siswa Muslim di sekolah dan lembaga pendidikan untuk menyanyikannya,” kata juru bicara MMU dilansir dari The Hindu, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga

Juru bicara itu mengatakan MMU mengeluarkan resolusi bersama untuk mengungkapkan keprihatinan mendalam dan serius atas upaya yang dilakukan untuk melemahkan identitas Muslim dari lembah mereka.

 “MMU sangat menyesalkan kegiatan yang dilaksanakan melalui sekolah dan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memajukan agenda Hindutva di Kashmir.  Atas nama yoga dan sholat subuh, siswa Muslim disuruh melantunkan bhajan dan kadang-kadang diminta untuk melakukan Surya Namaskar.  Ini bertentangan dengan dasar-dasar praktik keagamaan kami,” bunyi resolusi MMU.

 “Ini untuk memberi tahu pemerintah dan departemen pendidikan bahwa kegiatan seperti itu tidak akan ditoleransi oleh Muslim di Kashmir karena ini merupakan tantangan langsung terhadap agama dan keyakinan Islam mereka,"tambahnya.

MMU mengimbau pemerintah untuk segera mencabut perintahnya dan menghentikan praktik-praktik ini.

 “Para orang tua, jika anak-anak Anda dipaksa untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang tidak Islami di sekolah-sekolah pemerintah, Anda harus menarik anak-anak Anda.  Kami mendesak para guru Muslim untuk menghindari mempromosikan kegiatan tidak Islami seperti itu dan mengutamakan keyakinan mereka, ”katanya.

MMU juga menuntut pembebasan kepala ulama Lembah Mirwaiz Umar Farooq, yang masih dalam tahanan rumah sejak 5 Agustus 2019. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement