Rabu 22 Jun 2022 14:08 WIB

Gerakan BDS Maroko: Mendagri Israel adalah Penjahat Perang

Mendagri Israel sering menyerukan untuk membersihkan rakyat Palestina.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Israel Ayelet Shaked. Gerakan BDS Maroko: Mendagri Israel adalah Penjahat Perang
Foto: Twitter
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Israel Ayelet Shaked. Gerakan BDS Maroko: Mendagri Israel adalah Penjahat Perang

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Israel cabang Maroko menyebut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Israel Ayelet Shaked sebagai penjahat perang. Pernyataan ini keluar sebagai reaksi atas kunjungan politikus sayap kanan yang terkenal itu ke Rabat, Maroko. 

“Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked adalah penjahat perang dan teroris yang dikenal karena sering menyerukan untuk membersihkan rakyat Palestina,” kata kelompok itu dilansir dari The New Arab, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga

Ayelet Shaked tiba di Maroko pada Senin untuk serangkaian pertemuan tingkat tinggi. Dia merupakan menteri Israel keempat yang mengunjungi Rabat saat kedua negara terus memperkuat hubungan mereka.

Shaked, seorang politikus sayap kanan dengan sejarah pernyataan anti-Arab, diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Maroko Abdelouafi Laftit, Menteri Luar Negeri Nasser Bourita, Menteri Ekonomi Nadia Fettah dan pejabat penting lainnya selama perjalanan empat hari ke Maroko. Kementeriannya mengatakan pada Ahad lalu dia berharap menyalurkan tenaga kerja Maroko untuk pergi ke Israel untuk bekerja di sektor konstruksi dan medis. 

Pada Senin, (20/6/2022), BDS Maroc (Maroko), sebuah gerakan Maroko yang mempromosikan boikot, divestasi, dan sanksi ekonomi terhadap Israel, mengeluarkan siaran pers yang mengungkap sejarah rasis politikus tersebut. "Menteri dalam negeri entitas Zionis Ayelet Shaked adalah penjahat perang dan teroris yang dikenal karena sering menyerukan untuk membersihkan rakyat Palestina," kata BDS Maroko dalam siaran pers yang diterbitkan Senin.

Pada 2021, pembaruan status Facebook yang kontroversial oleh Shaked muncul di internet yang menyebabkan reaksi keras terhadap menteri kehakiman yang baru ditunjuk pada saat itu.

"Di belakang setiap teroris berdiri puluhan pria dan wanita, yang tanpanya dia tidak dapat terlibat dalam terorisme. Sekarang, ini juga termasuk ibu para martir, yang mengirim mereka ke neraka dengan bunga dan ciuman. Mereka harus mengikuti putra mereka,  tidak ada yang lebih adil. Mereka harus pergi, seperti halnya rumah fisik tempat mereka memelihara ular. Jika tidak, lebih banyak ular kecil akan dibesarkan di sana. Mereka harus mati dan rumah mereka harus dihancurkan agar tidak ada lagi teroris," kata Shaked dalam postingan yang dihapus.

 

Shaked mengatakan pernyataannya telah diambil di luar konteks dan salah diterjemahkan dari bahasa Ibrani. Dalam sebuah wawancara di program wawancara Channel 2 yang disiarkan pada Januari 2012, politikus berusia 46 tahun itu ditanyai pertanyaan berikut: "Ketika suami Anda sang pilot, ketika dia di udara, apakah Anda berharap dia akan memukuli orang-orang Arab? Keras dengan bom?"

 

Shaked pertama-tama menanggapi dengan tawa dan kemudian berkata, "Ya," menurut situs web Haaretz.

Dalam siaran persnya, BDS Maroko juga mengecam rencana Israel membawa pekerja Maroko ke Israel dengan label sebagai menjadikan sandera Maroko untuk entitas Zionis. Warga dan aktivis Maroko bergabung dengan kecaman BDS dalam serangkaian tweet dan posting media sosial yang menegaskan posisi anti-normalisasi mereka di bawah tagar bahasa Arab "Orang Maroko menentang normalisasi."

Maroko menormalkan hubungan dengan Israel pada akhir 2020 dalam kesepakatan yang ditengahi dengan AS yang memberi Rabat pengakuan Amerika atas kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan.

https://english.alaraby.co.uk/news/bds-condemns-rabat-hosting-israeli-interior-minister

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement