Kamis 26 May 2022 08:00 WIB

Tantangan dan Solusi Jadikan Rumah Muslim Kebanggaan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW ingatkan cobaan akan mendera keluarga Muslim

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi rumah keluarga Muslim. Nabi Muhammad SAW ingatkan cobaan akan mendera keluarga Muslim
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi rumah keluarga Muslim. Nabi Muhammad SAW ingatkan cobaan akan mendera keluarga Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabi Muhammad SAW telah dimuliakan dan disempurnakan Allah SWT. Dalam setiap langkahnya  Rasulullah SAW mendapat bimbingan langsung dari Allah SWT, sebab itu Rasul terhindar dari kesalahan dan dosa (ma’shum), setiap ucapan dan perbuatan Rasulullah SAW menjadi teladan bagi umatnya. 

Menjadi umat kebanggaan Rasulullah dapat dimulai dari membenahi lingkungan terkecil yakni rumah dan keluarga. Sangat beruntung bagi seorang hamba yang rumahnya menjadi kebanggaan Rasulullah SAW. 

Baca Juga

"Kapan rumah kita menjadi kebanggaan Nabi Muhammad SAW? Punya cita-cita seperti itu? Atau sekadar punya rumah, punya istri, punya anak, punya ini itu tak ada habisnya," kata Habib Ahmad bin Muhammad Al Kaff saat mengisi Majelis Rasulullah dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Asy Syafi'iyah Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Kamis (26/5/2022) 

Ada banyak tantangan yang dihadapi seorang Muslim untuk menjadikan rumahnya sebagai rumah penuh keberkahan dan kebanggaan Rasulullah SAW. Sebab menurut Habib Ahmad dewasa ini fitnah, menggunjing orang, zina, dan sederet kemaksiatan lainnya dapat dengan mudah masuk ke rumah tanpa disadari penghuninya melalui tayangan-tayangan televisi maupun perangkat elektronik lainnya seperti ponsel atau tablet. 

Sebagaimana petikan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah SAW menjelaskan di antara tanda-tanda kiamat adalah munculnya fitnah yang serangannya masuk ke rumah setiap Muslim. 

"Sekarang fitnah paling besar itu ada di rumah kita, televisi, handphone. Saya tidak melarang karena ada sebagian yang menggunakannya untuk memuliakan Nabi SAW. Tapi kebanyakannya?" kata Habib Ahmad.

Menurut Habib Ahmad banyak seorang Muslim terbuai dengan tayangan-tayangan yang tak bermutu bahkan menjurus pada kemaksiatan yang dilihat seorang Muslim baik di televisi maupun perangkat gadget. Mirisnya lagi, hal itu membuat seorang Muslim melalaikan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah SWT. 

"Mengaku cinta Nabi SAW, tapi dari pagi sampai malam yang dilihat yang dimurkai Allah SWT yang dilarang Nabi SAW. Pagi sudah lihat aurat wanita, mendengar gosip, melihat sesuatu yang mengajak pada kebatilan, pada perbuatan zina. Televisi kalau rusak dia beli lagi bahkan sebagian rela berlangganan, tapi buat sedekah mungkin tidak?" katanya. 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement