Senin 13 Dec 2021 20:02 WIB

Kemenag Jaksel Perketat Pengawasan Lembaga Pendidikan

Kemenag Jaksel juga akan mengawasi status dan perizinan sekolah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Kemenag Jaksel Perketat Pengawasan Lembaga Pendididikan. Seorang guru sedang mengajar di madrasah (ilustrasi)
Foto: Republika/Damanhuri Zuhri
Kemenag Jaksel Perketat Pengawasan Lembaga Pendididikan. Seorang guru sedang mengajar di madrasah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta Selatan memperketat pengawasan aktivitas lembaga pendidikan keagamaan guna mencegah terjadinya kekerasan terhadap peserta didik.

Kepala Kantor Kementerian Agama Jakarta Selatan Taufik mengatakan telah mengadakan pertemuan dengan tim penyuluh untuk mengetahui kondisi di setiap lembaga pendidikan, seperti pondok pesantren. "Kita selalu melihat kondisi (pesantren). Kita selalu berjaga-jaga. Itu memang sudah kewajiban dari Kemenag, kalau boarding school itu bukan wilayah dari Kemenag," kata Taufik saat ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (13/12).

Baca Juga

Dia menegaskan tidak hanya mengawasi aktivitas di pondok pesantren, namun juga lembaga pendidikan agama lainnya. Taufik menjelaskan, Kemenag Jakarta Selatan juga akan mengawasi status dan perizinan setiap sekolah yang bernaung di bawah Kemenag.

"Semua terstandardisasi, karena semua nantinya kita akan mengevaluasi. Pondok-pondok itu juga kan ada batasan untuk memperbaiki izinnya," katanya.

Dia menambahkan salah satu media yang dimanfaatkan untuk melakukan mitigasi kekerasan di satuan pendidikan adalah lewat forum pesantren atau forum pendidikan lainnya. "Tetap kita lebih waspada, dengan adanya kasus seperti ini kita lebih waspada, tanpa itupun kita tetap waspada," tutur dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement