Jumat 09 Jul 2021 16:25 WIB

Nasihat Rasulullah SAW untuk Fatimah Kala Berkeluh Kesah

Rasulullah SAW berikan nasihat kepada Fatimah hadapi problematika dunia

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada Fatimah hadapi problematika dunia. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada Fatimah hadapi problematika dunia. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ali bin Abi Thalib dan istrinya Fatimah binti Muhammad SAW adalah dua sosok panutan, yang bukan hanya karena berasal dari keluarga yang mulia, melainkan juga karena akhlak dan berbagai keutamaannya.

Beberapa peristiwa yang berasal dari keduanya patut menjadi pembelajaran dan teladan bagi Umat Islam. 

Baca Juga

Salah satunya adalah momen ketika Rasulullah menasihati pasangan ini. Kisah tersebut terangkum dalam hadist Nabi berikut: 

حَدَّثَنَا بَدَلُ بْنُ الْمُحَبَّرِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي الْحَكَمُ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي لَيْلَى حَدَّثَنَا عَلِيٌّ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام اشْتَكَتْ مَا تَلْقَى مِنْ الرَّحَى مِمَّا تَطْحَنُ فَبَلَغَهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِسَبْيٍ فَأَتَتْهُ تَسْأَلُهُ خَادِمًا فَلَمْ تُوَافِقْهُ فَذَكَرَتْ لِعَائِشَةَ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ عَائِشَةُ لَهُ فَأَتَانَا وَقَدْ دَخَلْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ فَقَالَ عَلَى مَكَانِكُمَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي فَقَالَ أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى خَيْرٍ مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا فَكَبِّرَا اللَّهَ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ وَاحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَإِنَّ ذَلِكَ خَيْرٌ لَكُمَا مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ

"Telah bercerita kepada kami (Badal bin Al Muhabbar) telah mengabarkan kepada kami (Syu'bah) berkata telah mengabarkan kepadaku (Al Hakam) berkata aku mendengar (Ibnu Abi Laila) telah bercerita kepada kami Ali bahwa Fatimah AS pernah mengeluh tentang apa yang dialaminya karena menumbuk dan menggiling tepung. 

Kemudian dia mendapat berita bahwa Rasulullah SAW mendapatkan tawanan, maka dia datangi Beliau sekaligus dia minta seorang pembantu namun Beliau tidak setuju. Kemudian Fatimah menceritakan perkaranya kepada Aisyah. Ketika Rasulullah SAW datang,  Aisyah menceritakannya kepada Beliau. Maka Beliau mendatangi kami berdua saat kami sudah masuk ke tempat tidur kami untuk beristirahat lalu Beliau berkata: "Tetaplah kalian disitu". 

Hingga aku mendapatkan kedua kaki Beliau yang dingin di dekat dadaku. Beliau bersabda: "Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian berdua pinta, yaitu jika kalian sudah berada di tempat tidur kalian, bacalah takbir (Allahu Akbar) tiga puluh empat kali, hamdalah (alhamdulillah) tiga puluh tiga kali dan tasbih (subhaanallah) tiga puluh tiga kali karena sesungguhnya bacaan-bacaan ini lebih baik dari apa yang kalian berdua memintanya." (HR Bukhari)

Menurut Ibnu Hajar, nasihat Nabi ini memiliki makna bahwa apa yang disertai dengan mengingat Allah SWT akan diberikan kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan yang dikerjakan atau dibantu seorang hamba. Segala hal atau urusan akan dimudahkan bagi seseorang jika sambil mengingat Allah daripada dibantu hamba.  

Terlebih segala sesuatu yang disertai Allah di dalamnya, menjadi bekal untuk akhirat. Sedangkan sesuatu yang disertai hamba itu khusus untuk dunia. Padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal.   

Ibnu Hubayrah berkata, "Dan di dalamnya ada yang lebih baik dari seorang hamba karena dia menggabungkan untuknya keagungan Allah 33 kali, pujiannya 33 kali, dan takbirnya 34, melengkapinya dengan seratus, jadi Allah menulis dengannya seribu kebaikan.” 

Al Muhallab berkata,“Dan di dalamnya seseorang membuat keluarganya menjalankan apa yang dia jalani sendiri dengan mengutamakan akhirat daripada dunia ini jika dia memiliki kemampuan untuk melakukannya.”  Sedangkan Al Qurthubi berkata, “Dia hanya menyebut mereka dengan dzikir agar dia menjadi pengganti doa ketika dibutuhkan, atau karena dia mencintai putrinya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri dari mengutamakan kemiskinan dan menanggung keparahannya dengan kesabaran untuk memaksimalkan pahalanya." 

Di antara manfaat dari nasihat Nabi ini adalah bahwa siapa pun yang tekun dalam dzikir ini tidak akan menderita kelelahan, karena Fatimah RA ketika dia mengeluh kelelahan, Nabi SAW memberinya dzikir ini. Salah satu manfaatnya adalah menguatkan badan sebagaimana menguatkan hati, menurut Ibnu Taimiyah. 

Pelajaran lain dari kisah ini termasuk dibolehkan seorang gadis mengadu kepada ayahnya tentang kesulitan dan kelelahan yang dialaminya. Sebagaimana Nabi SAW tidak mengingkari putrinya Fatimah ketika dia mengeluh. 

Namun jika seorang anak perempuan mengeluh kepada ayah atau ibunya tentang kelelahannya dari pekerjaan rumahnya, maka mereka harus berperan sebagai seorang mentor, dan terus merawat putri mereka bahkan setelah pernikahannya. 

Hikmah lain dari hadist ini juga bahwa Nabi tetap menunjukkan kasih sayang kepada anak dan menantunya. Nabi menunjukkan bahwa dia menghormati menantu laki-lakinya seperti dia memuliakan putrinya. 

Ini juga berlaku jika seseorang memiliki menantu perempuan. Menantu atau saudara iparnya, dia harus membuat mereka bahagia, dan berusaha untuk menjaga hubungan baik di antara mereka. 

 

Sumber: islamweb   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement