Senin 08 Mar 2021 18:15 WIB

Hikmah Mengapa Muslim Jangan Diperbudak Benda Menurut UAS

UAS mengingatkan umat Islam untuk tidak bergantung pada benda materi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ustadz Abdul Somad.mengingatkan umat Islam untuk tidak bergantung pada benda materi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustadz Abdul Somad.mengingatkan umat Islam untuk tidak bergantung pada benda materi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ustadz Abdul Somad (UAS) mengingatkan bahayanya keterikatan pada benda. Sebab, keterikatan pada benda akan merusak mental dan integritas. 

Ustadz Somad menerangkan, yang membuat orang menjadi rusak mentalnya karena menggantungkan diri kepada benda. Padahal, ketergantungan pada benda sangat berbahaya. 

Baca Juga

"Kalau saya naik mobil ini saya akan dihormati orang, kalau saya naik ojek maka saya tidak akan dihormati orang, (ini contoh) tergantung pada benda," kata Ustadz Somad dalam video tausiyah yang ditayangkan di akun media sosialnya, Sabtu (6/3). 

Ustadz yang pernah meraih Anugerah Tokoh Perubahan Republika ini menerangkan, ketergantungan kepada benda disebut dengan materialisme. Perempuan yang selalu memandang harta benda juga disebut dengan 'perempuan matre'.

Dia juga mengingatkan bahwa sekarang banyak orang yang melihat benda, maka banyak orang bergantung pada benda. 

Untuk itu, Ustadz Somad menegaskan, jangan pernah menggantungkan diri pada benda karena efeknya tidak baik.

Sehubungan dengan ini, Ustadz Somad menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab yang tidak bergantung pada benda.

Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, ada pemegang kunci Baitul Maqdis di Palestina, yaitu orang Yahudi. Dia mau menyerahkan kunci itu kepada Khalifah Umar bin Khattab.

"Dia mau memberikan kuncinya, tapi syaratnya Khalifah Umar bin Khattab harus datang ke Palestina," kata Ustadz Somad.

Dia menceritakan, dalam bayangan orang Yahudi itu, Khalifah Umar bin Khattab akan memakai jubah yang sangat mewah dan kereta kuda yang megah. Karena dia mendengar Khalifah Umar bin Khattab sebagai seorang penguasa yang gagah perkasa.

Tiba-tiba dari kejauhan tampak seekor keledai, Khalifah Umar bin Khattab naik keledai bergantian dengan seorang hamba sahaya. 

Saat masuk pintu Palestina, kebetulan hamba sahaya sedang mendapat giliran naik di atas keledai, sementara Khalifah Umar bin Khattab di bawah berjalan kaki. 

Begitu sampai di Palestina, ditanya orang Yahudi pemegang kunci Baitul Maqdis, yang mana Umar bin Khattab di antara kalian. Ternyata Umar bin Khattab yang tidak naik keledai. "Terkejut orang Yahudi itu karena ada agama yang mengajarkan orang tidak menggantungkan diri kepada benda," ujar Ustadz Somad. 

Ustadz Somad dalam tausiyahnya menjelaskan, salah satu cara untuk mengatasi atau mengantisipasi agar tidak terikat benda. Yakni, harus sadar lahir ke dunia ini tidak membawa benda apa pun. Bahkan, nama saja pemberian orang tua.

"Jangan terikat pada benda karena keterikatan pada benda bahaya, ini merusak integritas, keterikatan pada benda sangat merusak," ujarnya.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement