Senin 08 Feb 2021 13:20 WIB

Hampir 80 Persen Muslim Inggris tak Puas dengan Pemerintah?

Survei ungkap Muslim Inggris tak puas dengan kinerja pemerintah

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Survei ungkap Muslim Inggris tak puas dengan kinerja pemerintah. Ilustrasi umat Islam Inggris
Foto: muslims4uk.org.uk
Survei ungkap Muslim Inggris tak puas dengan kinerja pemerintah. Ilustrasi umat Islam Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON—Muslim Census, organisasi independen yang fokus mendata dan mengindentifikasikan persoalan yang dihadapi Muslim Inggris, menemukan bahwa 79 persen Muslim Inggris mengaku tidak puas dengan kinerja pemerintah.

Dalam jajak pendapatnya, melibatkan 1000 Muslim dengan rentang usia 16 hingga 64 tahun lebih, mereka menemukan bahwa 42 persen koresponden merasa ‘sangat tidak puas’ dengan kinerja pemerintah, dan 37 persen lainnya mengatakan ‘agak tidak puas.’ Sementara itu, hanya 3 persen umat Islam yang mengaku puas dengan pemerintahan.

Baca Juga

Survei tersebut juga menemukan bahwa lebih dari 95 persen Muslim mengatakan mereka "tidak yakin" atau "cenderung tidak mempercayai" pemerintah. Sebanyak 57 persen di antaranya mengatakan, kurangnya kepercayaan ini disebabkan oleh kesalahan penanganan dan ketidakadilan pemerintah sebelumnya atau saat ini, dengan sebagian besar masalah tidak berpusat pada Muslim. 

Misalnya, tanggapan menyebutkan skandal The Windrush, ketidakadilan terhadap korban kebakaran Menara Grenfell, disparitas terkait kemiskinan di seluruh Inggris, komentar Boris Johnson dan Priti Patel tentang gerakan Black Lives Matter, dan penanganan pandemi virus corona saat ini.

Sementara itu, sebanyak 41 persen lainnya mengatakan bahwa kurangnya kepercayaan mereka disebabkan oleh Islamofobia dari pemerintah. 92 persen koresponden juga mengatakan bahwa ada masalah Islamofobia dalam pemerintah. 

Bukan hanya Islamofobia, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak Muslim yang kurang puas dengan pemerintah. Salah satunya adalah ketika Johnson menyebut perempuan berniqab tampak seperti ‘kotak surat’. Johnson juga dianggap selalu menunda penyeledikan tentang Islamofobia dan penindasan yang menyasar Muslim. Survei tersebut juga menemukan bahwa:

Dari segi rekomendasi, perubahan legislatif adalah metode paling populer yang direkomendasikan umat Islam untuk mengatasi Islamofobia dalam pemerintahan, termasuk perubahan undang-undang pers dan kebijakan kontra-terorisme. 25 persen dari peserta menyatakan keinginan untuk melakukan penyelidikan terhadap Islamofobia dalam pemerintahan dan agar tokoh masyarakat dimintai pertanggungjawaban atas pernyataan dan tindakan Islamofobia mereka.

Pemberdayaan komunitas Muslim disebutkan  24 persen peserta yang ingin menciptakan perubahan, termasuk keterlibatan pemerintah dengan organisasi kecil dan pemberdayaan umat Islam dengan mendorong partisipasi sipil dan meningkatkan representasi dalam politik, layanan sipil, media dan penyiaran. 

Sedangkan 19 persen koresponden juga meminta pemerintah meningkatkan kesadaran tentang Islam dan Islamofobia, turut terlibat antar-komunitas, mengembangkan program pelatihan dan pendidikan.

Sumber: 5pillarsuk  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement