Senin 12 Oct 2020 20:18 WIB

3 Pintu Neraka dan Cara Menjauhinya Menurut Ibnu Al-Qayyim

Terdapat aktivitas yang bisa mengarahkan seseorang ke neraka.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat aktivitas yang bisa mengarahkan seseorang ke neraka. Ilustrasi Neraka
Foto: Pixabay
Terdapat aktivitas yang bisa mengarahkan seseorang ke neraka. Ilustrasi Neraka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam mejalani kehidupan dunia, manusia terkadang berbuat hal-hal yang dapat menjurumuskannya ke neraka. 

Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahullah, dalam kitab Al-Fawaid, menjelaskan tiga pintu yang dapat menjerumuskan manusia ke neraka. 

Baca Juga

Seperti dikutip dari buku “Menjadi Manusia Luhur” karya Arjuna wibowo, Ibnul Qoyyim berkata: “Manusia masuk neraka dari tiga pintu: Pertama, pintu syubhat (kerusakan aqidah) yang memunculkan keraguan terhadap agama Allah SWT.

Kedua, pintu syahwat yang menyebabkan ia manusia lebih mendahulukan hawa nafsu daripada ketaatan pada Allah SWT dan keridhaan-Nya. Ketiga, pintu kemarahan yang melahirkan permusulhan terhadap makhluk.”

Karena itu, untuk dapat menjauh dari tiga pintu yang dapat menjerumuskan ke neraka ini, maka setiap manusia membutuhkan tiga hal berikut:

Pertama, ilmu agama. Yaitu ilmu yang berdasarkan Alquran dan Assunnah yang sesuai dengan pemahaman salaf. Dan menjauhi majelis-majelis atau perkumpulan-perkumpulan, buku-buku dan teman-teman yang suka menebarkan syubhat. 

Kedua, kesabaran. Yaitu sabar dalam mengamalkan perintah dan menjauhi larangan. Dan menjauhi sebab-sebab yang menjerumuskan ke dalam syahwat yang terlarang.

Ketiga, menahan marah. Manusia harus sabar dalam menghadapi orang yang berbuat zalim kepada dirinya. Lebih mulia lagi apabila disertai dengan pemaafan. Dan lebih mulia lagi jika ditambah dengan balasan berbuat baik kepada orang yang berbuat zalim kepada kita.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement