Selasa 22 Sep 2020 04:56 WIB

Bagaimana Nabi Muhammad Memberi Dukungan untuk Mualaf?

Nabi Muhammad banyak memberi dukungan untuk mualaf.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Bagaimana Nabi Muhammad Memberi Dukungan untuk Mualaf?. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Bagaimana Nabi Muhammad Memberi Dukungan untuk Mualaf?. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memberikan banyak dukungan kepada para mualaf. Dukungan Nabi dapat berupa perlindungan, harta, hingga doa.

Dalam buku Harta Nabi karya Abdul Fattah As-Samman dijelaskan bahwa salah satu dukungan Nabi kepada para mualaf adalah dengan membagikan harta. Ibnu Ishaq berkata: "Rasulullah membagi-bagikan harta kepada beberapa orang muallaf. Dan mereka merupakan tokoh dan pemuka kabilahnya, karena ingin menarik simpati mereka dan simpati orang-orang dari kabilahnya lewat mereka,".

Baca Juga

"Beliau memberi Abu Sufyan bin Harb 100 ekor unta, memberi anaknya Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb 100 ekor unta, memberi Hukaim bin Hizam 100 ekor unta, dan memberi Al-Harrits bin Al-Harits bin Kildah yakni Saudara Bani Abdu Ad-Dar sebanyak 100 ekor unta,".

Harta yang diberikan Nabi kepada para muallaf umumnya merupakan dukungan agar yang bersangkutan dapat memulai hidup dengan baik. Sebab tak jarang, para muallaf di zaman Nabi kerap mendapatkan intimidasi sebelum akhirnya kekuatan Islam benar-benar membesar lewat fase Madinah.

Namun demikian, Nabi juga tidak hanya memberikan hartanya kepada para muallaf saja. Beliau yang dikenal sangat dermawan melebihi mahkluk apapun di bumi juga kerap mendermakan hartanya di berbagai aspek.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement