Kamis 17 Sep 2020 19:42 WIB

Saat Selamatkan Kucing Jauhkan Siksaan dari Sang Sufi

Sang sufi Imam Al-Syibli menyelamatkan kucing dan jadi amalan penyelamat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Sang sufi Imam Al-Syibli menyelamatkan kucing dan jadi amalan penyelamat. Kucing (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Sang sufi Imam Al-Syibli menyelamatkan kucing dan jadi amalan penyelamat. Kucing (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Abu Bakar al-Syibli atau yang bernama asli Dalf ibn Juhdur merupakan seorang ulama makrifat yang lahir dan besar di Baghdad. Pengikuti Imam al-Junaid yang bermazhab Maliki ini hidup selama 87 tahun  dan meninggal pada 334 Hijriyah.

Dalam kitab “Nashaihul ‘Ibad”, Syekh Nawawi al-Bantani menceritakan mimpi yng dialami al-Syibli. Menurut Syekh Nawawi, al-Syibli bermimpi ditanya Allah tentang kondisinya setelah mati. Al-Syibli berkata:

Baca Juga

“Allah SWT bertanya padaku, ‘Wahai Abu Bakar, apakah kamu tahu mengapa Aku mengampuni dosa-dosamu? Aku menjawab, ‘Sebab amal salehku’. Allah berfirman, ‘Bukan’. Aku berkata, ‘Karena keikhlasan ibadahku’. Allah berfirman, ‘Bukan’. Aku berkata lagi, ‘Sebab haji, puasa, dan sholatku’. Allah berfirman, ‘Bukan’.

Lantas, sebab apa wahai Tuhanku? Allah menjawab, ‘Ingatkah saat engkau berjalan di sebuah lorong di Baghdad? Bukankah engkau menjumpai seekor anak kucing yang lemas akibat cuaca dingin hingga ia meringkuk kedinginan? Dengan rasa sayang, kemudian kau mengambilnya, meletakkan dalam sebuah keranjang yang engkau bawa, lantas melindunginya dari udara dingin’. Aku menjawab, ‘Ya, hamba ingat,’. Allah kemudian berfirman lagi, ‘Karena kasih sayangmu terhadap anak kucing itulah, Aku memberimu rahmat’.”

Selain itu, dalam kitabnya ini juga mengutip perkataan Al-Syibli, yang artinya: "Jika hatimu ingin merasa senang bersama Allah (hatimu merasa tenang dan tidak berpaling dari Allah), maka tinggalkanlah hawa nafsumu (maka cegahlah keinginan hawa nafsumu)."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement