Selasa 11 Aug 2020 05:16 WIB

Apa Pahala Orang yang Beri Utang Tanpa Riba

Utang masuk dalam akad sosial yang mendapatkan janji pahala Allah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Apa Pahala Orang yang Beri Utang Tanpa Riba. Foto: Memberi uang, dan membayar hutang (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Apa Pahala Orang yang Beri Utang Tanpa Riba. Foto: Memberi uang, dan membayar hutang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umumnya orang berutang adalah karena terdesak karena hal-hal yang sedang dihadapi dalam hidup. Maka Islam pun mengajarkan bagi umat Muslim untuk meminjamkan utang kepada orang yang terdesak tersebut.

Dalam buku Utang Antara Pahala dengan Dosa karya Hanif Luthfi dijelaskan, utang masuk ke dalam akad sosial yang mendapatkan janji pahala dari Allah SWT. Asalkan tidak menandung unsur haram dalam utang-piutang yang dilakukan. Memberikan pinjaman kepada orang yang terdesak merupakan sikap yang terpuji.

Baca Juga

Dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, Nabi berkata: “Man naffasa an Mukminin kurbatan min kurabi ad-dunya naffasallahu anhu kurbatan min kurabi yaumil-qiyamati wa man satara Musliman satarahullahu fi ad-dunya wal-akhirati. Wallahu fi aunil-abdi, ma kanal-abdu auni akhihi,”.

Yang artinya: “Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang Mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, maka Allah akan memberinya kemudhan di dunia dan di akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya,”.

Karena memberikan utang termasuk dalam kategori meringankan beban seorang Mukmin, maka Rasulullah pun bersabda: “As-shadaqatu bi asyri amtsaliha, wal-qardhu bisyamaniyata asyara,”. Yang artinya: “Sedekah itu dilipatkan sepuluh kali lipat (pahalanya). Sedangkan memeri satu utang dilipatkan 18 pahala,”.

Artinya apabila seorang Muslim mampu memberikan pinjaman kepada saudara Muslimnya yang tengah membutuhkan tanpa embel-embel riba ataupun timbal balik yang bentuknya materil, maka Allah akan berikan ganjaran pahala berlipat-lipat baginya. Sebab utang yang diberikan itu semata-mata ditujukan karena Allah SWT.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement