Ahad 20 May 2018 23:00 WIB

LAZ BSM Umat Perluas Program ISDP ke Unhas

Sebelumnya, program ISDP sudah diluncurkan di IPB dan UGM.

Manajer Didik LAZ BSM Umat, Aprilia Eviyanti memberikan pembekalan kepada mahasiswa IPB peserta program Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP).
Foto: Dok LAZ BSM
Manajer Didik LAZ BSM Umat, Aprilia Eviyanti memberikan pembekalan kepada mahasiswa IPB peserta program Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah satu program unggulan Lembaga Amil Zakat (LAZ) BSM Umat adalah Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP). ISDP  adalah program bantuan beasiswa untuk mahasiswa yang memiliki minat untuk menjadi sociopreneur. Yakni, pengusaha Muslim yang juga peduli sosial dan diharapkan bisa mengentaskan kemiskinan di daerahnya serta  meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya.

Pilot project (proyek percontohan) ISDP di IPB, diluncurkan pada bulan Desember 2017. Setelah melalui proses seleksi, akhirnya terpilih  25 mahasiswa IPB sebagai penerima beasiswa ISDP tahap pertama,” kata Manajer Didik LAZ BSM, Aprilia  Eviyanti pada acara pembekalan mahasiswa IPB peserta program ISDP di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/5).

Ia menambahkan, program ISDP tersebut kemudian dikembangkan. Kali ini sasarannya adalah mahasiswa UGM Yogyakarta. “Program ISDP di UGM kami luncurkan pada   Februari 2018 dg jumlah kuota yang sama, yakni 25 mahasiswa," ujar Aprilia.

Dalam waktu dekat, kata Aprilia, program serupa akan diperluas ke Universitas Hasanuddin (Unhas). "Insya Allah program ISDP di Unhas akan dilncurkan pada Agustus 2018. Kuotanya juga 25 orang," tuturnya.

 

Mengapa memilih Unhas? Menurut Aprilia,  hal itu bertujuan untuk pemerataan penerima manfaat program LAZ BSM kepada  masyarakat di Indonesia Bagian Tengah dan Timur. “Penerima manfaat program ISDP IPB dan UGM kebanyakan berasal dari Jawa dan Sumatra,” katanya.

photo
Manajer Didik LAZ BSM, Aprilia Eviyanti (kanan) bersama Wakil Rektor III Unhas, rashid Jalil (tengah).

Selain itu, LAZ BSM sengaja  memilih Unhas untuk  mencari keunikan bisnis lokal. “Seperti diketahui, Makassar dikenal luas dengan bisnis terkait produk laut,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya sudah bertemu dengan Wakil Rektor III Bidang Dr Ir Rashid Jalil pada tanggal 13 Mei 2018 di kantornya, kampus Unhas, Makassar.

“Pak Rashid menyatakan sangat mendukung program ISDP LAZ BSM. Menurutnya,  lembaga yang mengusung program mencetak sociopreneur belum ada di Makassar. LAZ BSM adalah yang pertama, dengan program ISDP,” tuturnya.

Secara keseluruhan, kata Aprilia, lama program ISDP dua tahun. Para peserta program ISDP tidak hanya menerima uang saku setiap Rp 500 ribu per bulan dan uang SPP Rp 3 juta per  semester. “Mereka juga mendapatkan permodalan, magang sociopreneurship. Mentoring keislaman dan pendampingan bisnis selama enam bulan,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement