Kamis 22 Feb 2018 17:12 WIB

BMH Gulirkan Program Kemandirian Ekonomi Pesantren

Sumber daya insani pesantren sangat potensial menjadi penggerak ekonomi.

Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jabar bersama Pondok Pesantren Tahfidz Agropreneur menggulirkan Program Kemandirian Ekonomi Pesantren di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: Tatang Nugraha/REPUBLIKA
Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jabar bersama Pondok Pesantren Tahfidz Agropreneur menggulirkan Program Kemandirian Ekonomi Pesantren di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jabar bersama Pondok Pesantren Tahfidz Agropreneur menggulirkan Program Kemandirian Ekonomi Pesantren di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Melalui program itu, para santri Pontren Tahfidz Agropreuneur dilatih mengembangkan komiditas agrobisnis.

Kepala BMH Perwakilan Jabar Rahmat Hidayat mengatakan, Program Kemandirian Ekonomi Pesantren merupakan salah satu gebrakan BMH di awal 2018. Kata dia, kemandirian ekonomi merupakan program nasional yang harus ditumbuhkan pada semua lini.

‘’Kami terpanggil untuk menciptakan kemandirian ekonomi di kalangan pesantren,’’ ujar Rahmat kepada Republika, Kamis (22/2). Menurut dia, sumber daya insani yang ada di pesantren sangat potensial dalam menggerakkan ekonomi umat.

Pihaknya sengaja menggulirkan program tersebut di pontren yang dekat dengan areal pertanian. Rahmat menjelaskan, sayuran dan buah-buahan merupakan sektor bisnis yang menjanjikan. Melalui program tersebut, BMH Perwakilan Jabar sengaja memberikan pelatihan bertani hingga pemasarannya kepada para santri.

photo
Santri Pondok Pesantren Tahfidz Agropreneur

Rahmat menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Perwakilan Jabar yang telah memberikan fasilitas edukasi dan pengembangan teknologi pertanian berupa hidroponik. ‘’Kondisi ini sangat menggembirakan, karena santri dan masyarakat sekitar mendapatkan sarana edukasi dan pemanfaat teknologi pertanian,’’ tambahnya.

Dia menjelaskan, saat ini BMH Perwakilan Jabar dan Pontren Tahfidz Agropreuneur tengah membebaskan lahan pertanian seluas 2.100 meter persegi untuk dijadikan lokasi praktik. Menurut dia, masih ada lahan seluas 1.100 meter persegi yang belum dibebaskan.

‘’Lahan yang belum dibebaskan seluas 1.100 meter persegi senilai Rp 165 juta,’’ tambahnya. Untuk menutupi kebutuhan biaya pembebasan lahan, Laznas BMH membuka program wakaf. Bagi masyarakat yang terpanggil untuk berdonasi, bisa menghubungi BMH di 0815-9196680 dan 022-20527964.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement