Kamis 08 Feb 2018 15:10 WIB

Baznas Solo Catat Peningkatan Penghimpunan ZIS

Total penghimpunan ZIS selama 2017, sebanyak Rp 383,2 juta dari penghimpunan zakat

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Baznas
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Baznas

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO --- Penghimpunan zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Solo terus meningkat. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Solo mencatat pada Januari 2017 penghimpunan zakat dan infak hanya sebesar Rp 26,1 juta.

Angka tersebut terus melonjak seiring antusias ASN untuk menyalurkan zakat dan infaq melalui Baznas. Lonjakan penghimpunan zakat dan infaq naik tajam pada November 2017 sebesar Rp 102 juta.  Selama periode 2017, total penghimpunan zakat dan infak ASN di Solo sudah mencapai Rp 741,3 juta.

Wakil Ketua Bidang Perencanaan Laporan dan Keuangan Baznas Kota Solo, Endang Suryana mengungkapkan hal tersebut dikarenakan jumlah ASN muslim yang menyalurkan zakatnya terus bertambah dari yang mulanya hanya puluhan orang menjadi ratusan.

 

"Diawal kerja kita pada 2015-an itu Rp 29 jutaan per bulan, sekarang (rata-rata) sudah Rp 90 jutaan per bulan. Tapi ini masih bercampur ya, antara yang berinfaq dan yang berzakat," kata Endang di Solo pada Kamis (8/2).

Endang mengatakan dari total penghimpunan ZIS selama 2017, sebanyak Rp 383,2 juta murni dari penghimpunan zakat. Sedangkan Rp 358 juta berasal dari Infaq. Setiap pertengahan tahun, kata dia, Baznas pun melaporkan data penghimpunan zakat dan infak tersebut pada Pemerintah Kota Solo, Baznas Provinsi Jawa Tengah serta DPRD Kota Solo.

Sementara Baznas Kota Solo, kata Endang masih memfokuskan penyaluran perolehan dana Zakat dan Infak tersebut untuk fakir dan miskin di samping sejumlah golongan yang berhak menerima zakat lainnya. Dari total penghimpunan zakat tahun lalu, telah disalurkan total Rp 522 juta. Dimana Rp 391,2 juta merupakan penyaluran dana zakat, sedang Rp 130,8 juta merupakan penyaluran dana infaq.

Pada semester II 2017, penyaluran dana ZIS untuk Fakir Miskin sebesar Rp 124,5 juta. Fisabilillah Rp 135, 3 juta, Amil Rp 65,8 juta, Ekonomi Produktif Rp 39,6 juta, Kesehatan Rp 13,1 juta.

Selain itu ZIS juga disalurkan untuk Pendidikan Rp 8,5 juta, Ibnu Sabil Rp 3,7 juta, Ghorim Rp 1 juta, Muallaf Rp 409,3 ribu.

Kami menitik beratkan fakir miskin dan lebih menyasar ke ekonomi produktif agar fakir miskin bisa berusaha sebab cita-cita kita mengubah mustahik menjadi mizaki, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement