Senin 22 Jan 2018 13:24 WIB

Perolehan Zakat Baznas Depok Terus Meningkat

Dengan meningkatnya perolehan zakat diharapkan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Target Penghimpunan Zakat Baznas. Petugas melayani muzaki membayarkan zakat di kantor palayanan Baznas, Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Target Penghimpunan Zakat Baznas. Petugas melayani muzaki membayarkan zakat di kantor palayanan Baznas, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Depok mengklaim perolehan pembayaran zakat di wilayah tersebut terus meningkat. Perolehan terutama berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

Menurut Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Baznas Depok, Setiawan Eko Nugroho, pada Januari 2017 perolehan zakat infak dan sedekah (ZIS) Baznas Depok sebesar Rp 37 juta. Sedangkan, pada Januari 2018 ada kenaikan sebanyak 10 kali lipat perolehan zakat.

"Adanya surat imbauan dari Wali Kota Depok untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya pada Baznas Depok yang ditujukan kepada instansi vertikal dan perusahaan mampu meningkatkan perolehan zakat mencapai 10 kali lipat jika dibandingkan pada tahun sebelumnya," ujar Setiawan di Masjid Pemkot Depok, Senin (22/1).

Setiawan mengungkapkan, meski adanya peningkatan dalam perolehan zakat, pihaknya, menyadari bahwa masih perlu adanya penyadaran kepada masyarakat agar membayarkannya zakat, infak dan sedekah di Baznas. Selama ini masih banyak anggapan masyarakat bahwa membayar zakat hanya pada bulan puasa atau zakat fitrah saja. Padahal, zakat profesi atau yang penghasilannya satu bulan mencapai Rp 5.425.000 sudah terkena anjuran membayar 2,5 persen.

"Dengan meningkatnya perolehan zakat maka diharapkan manfaatnya banyak dirasakan oleh para fakir miskin dan dhuafa. Apalagi, tidak hanya dalam bentuk santunan saja. Tapi, kita juga memberdayakan ekonomi lemah yang ditargetkan sebanyak 400 keluarga. Seperti sebelumnya, dengan memberikan bantuan santunan pada para petugas kebersihan. Selain itu, ada juga kita memberikan bantuan santunan dan warung sebagai bentuk usaha pada keluarga miskin yang tidak mampu," paparnya.

Wakil Ketua Penyaluran dan Pendayagunaan Baznas Depok Abdul Ghofar menambahkan dengan adanya itikad dan arahan dari kepala daerah, maka mampu meningkatkan perolehan zakat. Di sejumlah daerah juga meningkat pendapatan zakat setelah adanya instruksi dari Kepala Daerah yang ditujukan kepada ASN agar menyalurkan zakatnya ke Baznas.

"Potensi zakat, infak dan sedekah di Depok itu bila digarap secara maksimal bisa mencapai Rp 50 milyar. Sampai saat ini, kita baru bisa mengumpulkan 20 persen saja dari ASN dan lainnya sebesar Rp 1,5 milyar," tutur Ghofar.

Diungkapkan Ghofar, Wali Kota Depok menghendaki agar perolehan dari Baznas bisa mencapai 60 persen. Atas permintaan tersebut, pihaknya untuk saat ini, hanya mampu menyanggupi 20 persen. Apalagi, dalam penyalurannya masyarakat sangat antusias dan mendapatkan manfaatnya. Selain itu, pihaknya juga menggandeng organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam menyalurkannya seperti Salimah, Fatayat NU, Aisiyah dan lainnya.

"Kita ingin memuliakan para fakir miskin dan dhuafa. Dalam penyalurannya kita menggunakan data mustahik dari Bappeda Depok. Harapannya, agar ke depan lebih baik dan mampu memberikan banyak manfaat bagi para mustahik," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement