Ahad 21 Jan 2018 18:46 WIB

Bantuan Filantropi Islam ke Asmat Dapatkan Apresiasi Tinggi

Ini mencoreng nama kita di mata dunia yang sedang giat menyejahterakan rakyatnya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
 Tim Relawan Rumah Zakat  telah diberangkatkan dari Jayapura ke Kabupaten Asmat.
Foto: rumah zakat
Tim Relawan Rumah Zakat telah diberangkatkan dari Jayapura ke Kabupaten Asmat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan dari berbagai macam lembaga filantropi Islam, saat ini, telah diterjunkan untuk membantu mengatasi penderitaan anak bangsa di Kabupaten Asmat, Papua. Pasalnya, di wilayah paling timur Indonesia ini, kini tengah dilanda kejadian luar biasa (KLB) berupa gizi buruk dan campak dan mengakibatkan puluhan anak meninggal dunia.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Noor Achmad mengatakan, lembaga filantropi Islam layak mendapatkan apreasi karena telah membantu mengatasi bencana kemanusiaan yang ada di Asmat. "Lembaga filantropi Islam perlu diberikan apresiasi setinggi-tingginya karena telah membantu saudara-saudara kita di Asmat," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (21/1).

Menurut dia, bantuan yang diberikan umat Islam kepada warga Asmat menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang rahmatal lil alamin. Karena, dana yang diberikan berasal dari dana infaq, sedekah, dan zakat umat Islam.

"Itu luar biasa yang menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya yaitu wajah Islam yang universal yang harus membantu kepada sesama yang tidak boleh ada penderitaan di muka dunia, wajah Islam yang rahmatan lil alamin," ucapnya.

Achmad menuturkan, dengan banyaknya korban yang meninggal karena kurang gizi di Asmat, pemerintah memang telah kecolongan. Karena itu, dia berharap, kedepannya kejadian serupa tak terjadi lagi. Karena, kejadian ini telah mencoreng nama Indonesia di mata dunia.

"Ini juga mencoreng nama kita di mata dunia yang sedang giat menyejahterakan rakyatnya," katanya.

Selain itu, Achmad juga memberikan penghargaan yang tinggi terhadap Kementerian Sosial yang cepat tanggap datang ke lokasi. Dia berharap, Kemensos juga bisa membuat posko dan pusat informasi tentang gizi, sehingga kedepannya tidak terulang lagi.

"Karena pada dasarnya saat sekarang ini tidak boleh ada satu wargapun yang menderita gizi buruk dan kalau ada maka negara harus segera hadir mengatasinya," ujarnya.

Salah satu relawan tim medis Dompet Dhuafa yang dikirim ke Asmat, dr Safitri mengatakan,  bantuan ke Asmat saat ini masih terus mengalir, baik dari pemerintah maupun dari lembaga filantropi Islam. "Untuk bantuan terus mengalir mas, bahkan nggak hanya bantuan dari pemerintah, bantuan-bantuan dari NGO juga terus mengalir, dari Dompet Dhuafa, ada Baznas, dan Rumah Zakat mas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement