REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- President Director Dompet Dhuafa Philanthropy, Imam Rulyawan mengatakan, di 2018, Dompet Dhuafa ingin lebih banyak menyejahterakan kaum dhuafa. Dompet Dhuafa akan semakin menggencarkan program mustahik move muzaki di tahun ini.
"Prioritas program di tahun 2018, kami ingin menggencarkan program mustahik move muzaki, mustahik tadinya fakir miskin menjadi muzaki yang membayar zakat," kata Imam kepada Republika.co.id saat berkunjung ke Kantor Harian Republika di Jakarta, Senin (15/1).
Dia menerangkan, di 2017, Dompet Dhuafa sudah berhasil membuat 1.000 keluarga penerima zakat menjadi pemberi zakat. Di 2018 ini, Dompet Dhuafa menginginkan 10 ribu keluarga penerima zakat menjadi berdaya.
Dompet Dhuafa juga menginginkan satu kabupaten/ kota memiliki satu rumah sakit (RS) yang pro dhuafa. Sekarang Dompet Dhuafa baru mengelola enam rumah sakit. Rumah sakit yang keenam sedang dalam proses persiapan pembangunan.
"Juga sudah ada tiga lahan wakaf yang siap dibangun, mudah-mudahan tahun ini bisa ada sepuluh rumah sakit berbasis kaum dhuafa," ujarnya.
Imam menjelaskan, dengan dana zakat yang dikelola Dompet Dhuafa, diharapkan kesejahteraan kaum dhuafa yang didampingi Dompet Dhuafa bisa meningkat. Dia menambahkan, program yang sedang menjadi fokus perhatian Dompet Dhuafa sejak beberapa tahun terakhir adalah program wakaf. Sebab, zakat dan wakaf adalah dua instrumen syariah yang ada di ajaran Islam.
"Insya Allah (zakat dan wakaf) bisa memberikan manfaat, bukan hanya untuk kaum Muslimin tetapi juga buat seluruh manusia," ujarnya.
Dompet Dhuafa menginformasikan ada dua wakaf. Di antaranya, wakaf tidak bergerak dan wakaf bergerak. Wakaf tidak bergerak berupa aset tanah, bangunan dan gedung. Wakaf bergerak berupa uang, saham, dan intelektual properti atau hak cipta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
