Kamis 11 Jan 2018 19:38 WIB

Baznas Dorong Kemajuan di Bidang Pendidikan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Gita Amanda
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi memberikan paparan saat acara Kilas Kinerja Pendidikan Baznas di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (11/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi memberikan paparan saat acara Kilas Kinerja Pendidikan Baznas di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zakat berperan penting dalam kesejahteraan umat. Melalui dana zakat, umat Muslim turut berkontribusi dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Seiring dengan meningkatnya kesadaran berzakat yang cukup tinggi, peran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) semakin penting dalam membantu menyejahteraan masyarakat di berbagai sektor salah satunya di bidang pendidikan.

Seiring membesarnya realisasi penerimaan zakat di Baznas, peran zakat untuk dunia pendidikan sudah masuk dalam perhitungan. Dalam acara diskusi bertajuk "Kilas Kinerja Pendidikan Baznas Tahun 2017" yang digelar di kantor Republika.co.id, Kamis (11/1), anggota Baznas Nana Mintarti mengatakan bahwa Baznas memiliki lima program, yang di antaranya adalah bidang pendidikan. Ia mengatakan, sektor pendidikan memiliki porsi 20-25 persen dari alokasi total perhimpunan dana yang disalurkan Baznas.

"Penerima manfaat Baznas hingga saat ini sudah mencapai 21.181 jiwa. Sedangkan dana yang disalurkan khusus untuk bidang pendidikan pada 2017 mencapai hampir Rp 19 milyar," kata Nana.

Pada 2017, terdapat sejumlah program yang sudah dilakukan oleh Baznas di bidang pendidikan. Di antaranya, adalah program beasiswa. Nana mengatakan, Baznas memberikan beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.
 
Selanjutnya, Baznas melakukan program yang sifatnya penguatan kapasitas guru dan pemberian kafalah (honor) bagi guru yang ada di daerah terpencil, program bantuan sarana dan prasarana sekolah, dan program peningkatan literasi guru.
 
Nana mengatakan, program pengembagan literasi guru ini diciptakan dengan tujuan agar para guru menjadi agen perubahan bagi murid dan masyarakat sekitarnya. Dalam program tersebut, Baznas menurutnya membuat event dan memberikan insentif dana bagi para pemenangnya. Dukungan dana itu diberikan kepada guru pemenang untuk mengembangkan program di dalam komunitasnya.
 
"Kita berharap, program yang sifatnya literasi ini tidak sekadar event dan penghargaan, namun juga ada dampak di masyarakat yang juga bisa terukur dan berlanjut. Kita berharap, para pemenang Literasi Award ini ke depan bisa menjadi agen perubahan bagi komunitasnya," lanjutnya.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement