Rabu 03 Jan 2018 22:15 WIB

Semangat Zakat Tumbuh di tengah Melesunya Ekonomi Indonesia

Rep: Novita Intan/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi Zakat
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perzakatan nasional sepanjang 2017 mengalami kenaikan sebesar 20 persen. Angka tersebut diakumulasi dari rata-rata pengumpulan zakat, infak, sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) pada Baznas pusat, Baznas provinsi, Baznas kabupaten/kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Menurut Forum Zakat (FOZ) capaian pengumpulan zakat tersebut cukup menggembirakan. Mengingat saat ini kondisi ekonomi global termasuk Indonesia masih belum pulih.

Ketua Umum FOZ, Nur Efendi mengatakan lesunya ekonomi nasional tidak mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk mendonasikan sebagian hartanya kepada kaum dhuafa. "Dengan tumbuh 20 persen sangat bagus, di mana ekonomi lesu tapi zakat tumbuh artinya tidak mempengaruhi semangat mereka mendonasikan dan berbagi," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Rabu (3/12).

Menurutnya, kenaikan 20 persen merupakan angka yang cukup besar. Artinya saat ini masyarakat juga mulai mempercayai lembaga amil di Indonesia. "Peningkatan 20 persen angka yang besar sekali, kalau di bawah 10-15 persen itu perlu dipertanyakan trust lembaganya kemudian edukasi, pemberdayagunaan," ucapnya.

 

Untuk itu, ia menyarankan kepada lembaga amil resmi di Indonesia agar bisa memiliki program yang semakin dipercaya oleh masyarakat Indonesia. "Maka kalau di atas 20 persen, trust, edukasi sudah sangat bagus, program pemberdayagunaan juga sudah bagus artinya publik melihat pengelolaan zakat di Indonesia sudah sangat bagus," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement