Sabtu 30 Dec 2017 00:57 WIB

Baznas Targetkan ZIS di 2018 Capai Rp 7,8 Miliar

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Badan Amil Zakat (Baznas), Arifin Purwakananta mengatakan, pada 2018 mendatang Baznas menargetkan pemanfaatan dari penyaluran dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) mencapai Rp 7,8 triliun. Hal tersebut diungkapkan menyusul tercapainya target pada 2017 yang mencapai Rp 6 triliun.

Arifin mengatakan, walaupun tercapainya target di 2017 ini, Baznas akan terus melakukan upaya untuk mengefektifkan penyaluran dana zakat.

"Nanti kalau dananya semakin besar, Baznas akan membantu masyarakat miskin lebih banyak. Karena sekarang se-nasional ini baru Rp6 triliiun. Tapi itu pun sudah sangat besar. Saya kira masyarakat bisa menyaksikan, bahwa dana zakat yang sudah dihimpun, sudah bisa disampaikan dengan baik kepada mereka yang membutuhkan," kata Arifin saat dihubungi Republika, Jakarta, Jumat (29/12).

Dalam menyalurkan dana zakat yang sudah dihimpun tersebut, Baznas menyalurkannya dalam berbagai bentuk pemanfaatan dan berbagai inovasi. Diantaranya dalam bentuk penyaluran bantuan di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial.

"Karena kalau dilihat lembaga-lembaga Baznas sudah bisa membuat sekolah-sekolah, Rumah Sehat Baznas, bantuan beasiswa, dan lain sebagainya" kata Arifin.

Untuk mencapai keberhasilan dalam pemanfaatan dan pengelolaan tersebut, Arifin mengatakan, Baznas melakukan berbagai inovasi misalnya kemudahan dalam berzakat. "Jadi sekarang ini masyarakat sudah bisa berzakat melalui semua saluran uang. Atm, datang ke counter (bank), sms infak, dan kemarin kami me-launching sedekah QR Code, sedekah melalui digital. Jadi itu kami kembangkan terus," tambahnya.

Kemudian, layanan dalam bentuk penyaluran zakat, kata Arifin, Baznas akan terus berkonsentrasi dengan membangun layanan yang cepat untuk membantu mustahik. "Misalnya LAB (Layanan Aktif Baznas) di 2018. Kami ingin menguatkan Unit Layanan Aktif Baznas, agar bisa hadir di kampung-kampung untuk bisa menemani mereka yang membutuhkan," kata Arifin.

Untuk memaksimalkan penghimpunan zakat, Baznas juga terus mendorong gerakan zakat kepada masyarakat, dalam sosialisasi kewajiban zakat. "Kami juga menghimbau lembaga-lembaga, juga para Ustadz, dan publik figur untuk bisa mendorong kewajiban berzakat. Bukan hanya berzakat, tapi juga berzakat melalui amil zakat," tambahnya.

Masyarakat, kata Arifin, masih banyak berzakat melalui perorangan. Sehingga tidak tercatat, dan penyaluran zakat tidak seimbang. "Tapi, kalau diberikan melalui lembaga, lembaga bisa memberikan mana dulu yang lebih prioritas. Jadi kampanye berzakat, kampanye berzakat kepada Baznas, saya kira itu penting untuk kita dorong kepada masyarakat," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement