Kamis 30 Nov 2017 13:02 WIB

Relawan LMI Siaga Bencana Longsor Pacitan

Red:
Bantuan LMI
Foto: dok LMI
Bantuan LMI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Musibah kerap meninggalkan duka mendalam bagi siapapun yang tengah mengalaminya. Itu juga yang dirasakan warga Pacitan saat ini. Salah satu kabupaten yang terletak di selatan Jawa tersebut terkena longsor dan banjir bandang.

Akibatnya, aktivitas warga lumpuh total. Pacitan pun seperti kota mati. Memasuki kota seperti di jalan Basuki Rahmat, jalan Ahmad Yani, hingga alun-alun tergenang air seukuran mata kaki orang dewasa. Ketika di lihat dari atas menggunakan drone atau helikopter, Pacitan tampak dipenuhi air banjir dengan area sangat luas.

Selain itu, jalan dari kabupaten lain menuju Pacitan sempat tertutup total terkena longsor sebelum akhirnya jalur tersebut dibuka. Bencana banjir juga merenggut korban sebanyak 11 orang

Kondisi itu membuat tim Relawan Nusantara Penanggulangan Bencana (RNPB) Laznas LMI segera bergerak. Sulitnya mencapai medan lantaran hampir semua jalan menuju ke lokasi ambrol tidak menyurutkan semangat mendistribusikan bantuan. Tim daerah dari kantor wilayah LMI Jawa Timur juga ikut terjun ke lapangan.

Saat ini, Laznas LMI mendirikan posko di wilayah terdampak. Yakni Dusun Ngemplak RT 7 RW 1 Desa Sirnoboyo. “Kami berangkat membawa berbagai peralatan tanggap bencana,” ucap Koordinator RNPB Laznas LMI Susanto.

Peralatan tersebut berupa satu unit perahu karet lengkap dengan alat dayung, senter, lampu badai, velbed, tandu lipat, tenda barak, dan pelampung. Selain perlengkapan, tim juga membawa logistik berupa makanan dan pakaian layak pakai.

Berangkat sejak pagi dari Malang, tim baru sampai di posko hampir tengah malam pada Rabu (29/11). Sebanyak empat orang relawan begitu sampai di Pacitan langsung berkumpul dengan tim daerah yang sudah lebih dulu ada di posko sejak hari pertama. Seluruh relawan berkoordinasi untuk melakukan misi kemanusiaan di Pacitan.

Tidak hanya itu, relawan langsung bergerak membantu bongkar muat peralatan tanggap bencana dan logistik berupa makanan dan pakaian layak pakai. “Ini akan kita salurkan pagi ini (30/12) di lokasi bencana,” ungkap Susanto.

Kini, warga Pacitan membutuhkan uluran tangan seluruh masyarakat Indonesia. Para korban bencana banjir sangat memerlukan sembako, obat-obatan, dan pakaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement