Senin 25 Sep 2017 17:02 WIB

Badan Wakaf Indonesia Ingin Genjot Wakaf Produktif dan Uang

Rep: Muhyiddin / Red: Endro Yuwanto
Logo BWI
Foto: Dok. BWI
Logo BWI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Divisi Humas Badan Wakaf Indonesia (BWI) Khaerul Huda mengatakan, BWI ingin menggenjot wakaf produktif dan wakaf uang sehingga bisa berguna bagi kepentingan umat Islam di masa mendatang. Namun, menurut dia, untuk menggenjot wakaf tersebut perlu dukungan media masa.

"Bagaimana wakaf ini bisa terekspose ke masyarakat sehingga ada gereget di masyarakat sehingga masyarakat bisa membagikan sebagian hartanya kepada nazir-nazir demi kepentingan umat Islam," ujar Khaerul saat bersilaturrahim ke Kantor Harian Republika, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (25/9).

Dalam acara silaturrahim ini, jajaran BWI ditemui oleh jajaran Redaksi Republika yang dipimpin oleh Wakil Pimpinan Redaksi Republika Nurhasan Murtiaji. Selain BWI, juga hadir pengurus Forum Wakaf Indonesia.

Menurut Khaerul, selain zakat, infaq, dan sedekah, potensi ekonomi umat Islam juga bisa digenjot lewat wakaf. "Ini yang harus digenjot kita semua dalam rangka meningkatkan peran wakaf produktif dan wakaf uang," ucapnya.

Khaerul menuturkan, wakaf sangat penting untuk menopang kebutuhan dalam jangka panjang. Bahkan, kata dia, jika wakaf ini digenjot ke depannya negara tidak perlu lagi pinjam uang lagi ke luar negeri. "Sehingga negara tidak perlu meminjam uang lagi ke luar," katanya.

Hasan Murtaji juga mengatakan hal senada. Menurut dia, wakaf memang mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkontribusi secara nasional. Namun, menurut dia, masih ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan dalam wakaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement